TEMPO.CO , Kendari: Museum Rekor Indonesia (Muri) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang menggalang 33.333 orang melakukan transplantasi terumbu karang.
Kegiatan itu dilakukan di tiga tempat berbeda yakni perairan Teluk Bulan, Pantai Pasir Putih dan pesisir pantai Desa Tobaku, Sulawesi Tenggara pada Minggu, 30 Agustus 2015.
Baca Juga:
"Belum ada kabupaten lain di Indonesia yang menanam terumbu karang seperti di Kolaka Utara ini," kata Yusuf Ngadri, Senior Manager Muri ketika menyerahkan penghargaan kepada Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud.
Yusuf berharap kegiatan ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melestarikan terumbu karang di wilayahnya.
Ribuan orang yang mencangkok karang terdiri dari beragam profesi dan pekerjaan. Ada dokter, ibu rumah tangga, pelajar sampai pedagang asongan. "Asal tahu saja ikan yang kami konsumsi di datangkan dari luar daerah ini. Saya harap karang di sini bisa tumbuh besar dan hasil laut juga kelak melimpah," ujar Anti, salah seorang peserta.
Bupati Rusda Mahmud menjelaskan pelestarian terumbu karang di wilayahnya mendesak untuk dilakukan. Saat ini, katanya, sulit menemukan sejumlah hewan laut yang dulunya sangat akrab di lihat warga.
"Penyu, babi laut sudah sangat jarang kita temukan. Nelayan pun makin sulit melaut karena terumbu karang yang rusak. Jika terumbu karang punah, kelak laut tidak lagi bisa diandalkan," kata Rusda.
Tak hanya memecahkan Rekor Muri, pemerintah kabupaten menggelar Festifal Kuliner Non Beras seperti sagu, singkong, pisang, ubi jalar, dan labu yang mencapai 2.123 menu. Menu non beras yang di sajikan para ibu di buat beragam mulai dari makanan berat, minuman dan aneka kue dengan berbagai pilihan rasa.
Museum Rekor Indonesia (Muri) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang menggalang 33.333 orang melakukan transplantasi terumbu karang.
Kegiatan itu dilakukan di tiga tempat berbeda yakni perairan Teluk Bulan, Pantai Pasir Putih dan pesisir pantai Desa Tobaku pada Minggu, 30 Agustus 2015.
"Belum ada kabupaten lain di Indonesia yang menanam terumbu karang seperti di Kolaka Utara ini," kata Yusuf Ngadri, Senior Manager Muri ketika menyerahkan penghargaan kepada Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud.
Yusuf berharap kegiatan ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melestarikan terumbu karang di wilayahnya.
Ribuan orang yang mencangkok karang terdiri dari beragam profesi dan pekerjaan. Ada dokter, ibu rumah tangga, pelajar sampai pedagang asongan. "Asal tahu saja ikan yang kami konsumsi di datangkan dari luar daerah ini. Saya harap karang di sini bisa tumbuh besar dan hasil laut juga kelak melimpah," ujar Anti, salah seorang peserta.
Bupati Rusda Mahmud menjelaskan pelestarian terumbu karang di wilayahnya mendesak untuk dilakukan. Saat ini, katanya, sulit menemukan sejumlah hewan laut yang dulunya sangat akrab di lihat warga.
"Penyu, babi laut sudah sangat jarang kita temukan. Nelayan pun makin sulit melaut karena terumbu karang yang rusak. Jika terumbu karang punah, kelak laut tidak lagi bisa diandalkan," kata Rusda.
Tak hanya memecahkan Rekor Muri, pemerintah kabupaten menggelar Festifal Kuliner Non Beras seperti sagu, singkong, pisang, ubi jalar, dan labu yang mencapai 2.123 menu. Menu non beras yang di sajikan para ibu di buat beragam mulai dari makanan berat, minuman dan aneka kue dengan berbagai pilihan rasa.
ROSNIAWANTY FIKRI