TEMPO.CO , Mojokerto: Untuk menghindari konflik antar-pendukung, pemilihan kepala daerah di Kabupaten Mojokerto 2015 dibagi dalam tiga zona. “Pembagian tiga zona itu sesuai kesepakatan KPU dengan tim kampanye masing-masing calon bupati dan wakil bupati,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto Ahmad Arif, Senin, 31 Agustus 2015.
Arif mengatakan selain untuk menghindari konflik, pembagian zona itu juga untuk memaksimalkan pelaksanaan kampanye. “Agar masing-masing calon melakukan kampanye secara maksimal pada masyarakat,” ujar Arif.
Menurut Arif, semula KPU dan tim kampanye calon merancang jadwal kampanye secara bergantian tanpa membagi zona. “Kalau seperti itu, hanya efektif berlangsung 31 hari untuk tiga pasangan calon,” kata Arif.
Padahal, sesuai jadwal tahapan Pilkada serentak, masa kampanye berlangsung 97 hari sejak 27 Agustus 2015 sampai 5 Desember 2015. Maka dibagi zona dan masing-masing calon bisa kampanye setiap hari.
Pembagian tiga zona itu terdiri dari beberapa kecamatan yang saling berdekatan. Zona 1 meliputi enam kecamatan antara lain Kecamatan Ngoro, Pungging, Mojosari, Kutorejo, Pacet, dan Trawas. Sedangkan zona 2 meliputi tujuh kecamatan yakni Kecamatan Trowulan, Puri, Jatirejo, Mojoanyar, Gondang, Bangsal, dan Dlanggu. Sedangkan zona 3 terdiri dari empat kecamatan antara lain Kecamatan Gedeg, Kemlagi, Jetis, dan Dawar Blandong
Ada tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Mojokerto 2015. Dua pasangan diusung gabungan partai politik yakni petahana Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi dan Choirun Nisa (Nisa)-Arifudinsyah (Arif). Sedangkan satu pasangan merupakan calon perseorangan yakni Misnan Gatot-Rahma Shofiana.
Mustofa dan Nisa merupakan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto periode 2010-2015 namun kini pecah kongsi. Mustofa-Pungkasiadi diusung tujuh parpol antara lain PDI Perjuangan, Gerindra, NasDem, Golkar, Demokrat, PAN, dan PKS. Sedangkan Nisa-Arif diusung empat parpol yakni PKB, PPP, PBB, dan Hanura.
Sejak 28 Agustus 2015, masing-masing calon mulai mengadakan pertemuan terbatas dan dialog dengan sejumlah kelompok masyarakat. Seluruh calon beradu konsep dan jargon serta visi dan misi.
Ketua tim pemenangan Mustofa-Pungkasiadi, Santoso, optimistis dukungan masyarakat pada inkumben masih sangat besar. Ini terlihat dari program pembangunan infrastruktur jalan yang dirasakan masyarakat. “Semua tokoh masyarakat akan kami rangkul semua,” katanya.
Sedangkan ketua tim pemenangan Nisa-Arif, Heri Ermawan, mengatakan sebagai pesaing, Nisa memiliki daya tarik tersendiri dibanding Mustofa. “Bu Nisa dikenal sebagai pribadi yang sederhana, santun, dan jujur. Sesuai dengan jargon kami mewujudkan Mojokerto yang lebih baik dan santun,” katanya. Ia yakin Nisa-Arif bakal mendapat banyak dukungan terutama dari Nahdliyin.
Ketua tim pemenangan Misnan-Shofi, Soleh, mengatakan sebagai calon perseorangan, Misnan-Shofi lebih bisa diterima semua kalangan. “Semua akan kami masuki, mulai pekerja keras, tukang batu, sampai pegawai negeri. Kami tidak pandang bulu,” katanya.
ISHOMUDDIN