TEMPO.CO, Bandung - Ribuan buruh dari Jawa Barat akan mengikuti unjuk rasa buruh 1 September 2015 di Jakarta. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta agar aksi unjuk rasa buruh tidak rusuh. (Baca: Polisi Kawal Ratusan Buruh ke Jakarta Pagi Ini)
“Kalau sudah terjadi kerusakan, itu tindakan kriminal, berhadapan dengan aparat penegak hukum,” katanya di Bandung, Senin, 31 Agustus 2015.
Deddy maklum atas tuntutan buruh tersebut. Soal layanan BPJS, misalnya, wajar jika masih banyak persoalan karena layanan badan itu baru beroperasi penuh pada 2019.
Mengenai isu PHK, Deddy menyebut hal itu sebagai dampak krisis ekonomi akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. “Industri manufaktur Jawa Barat paling besar. Industri ini banyak tergantung bahan impor, pasti dampaknya langsung kena,” katanya.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto mengatakan sekitar 10 ribu anggotanya akan menghadiri unjuk rasa buruh pada 1 September 2015 di Jakarta. “Semua berangkat dari subuh untuk mengejar kumpul jam sepuluhan untuk long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana,” katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 31 Agustus 2015. (Baca: Menteri Luhut-Ahok Pusatkan Demo Buruh di Monas)
Roy mengatakan buruh dari Jawa Barat itu berasal dari berbagai kota, di antaranya Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, Depok, Sukabumi, serta Bandung Raya, dengan menyewa bus. “Paling banyak dari Bekasi dan Karawang. Dari Bandung Raya paling juga 13 bus,” ujarnya.
Menurut Roy, tidak ada aksi di daerah. Tidak ada instruksi tidak bekerja saat aksi 1 September 2015 yang dipusatkan di Jakarta.
Baca juga:
Demo Buruh Kepung Istana Jokowi, Ini Rutenya
Demo Buruh, Ini Perubahan Rute Bus Transjakarta
Roy juga menjamin anggotanya tidak akan berbuat onar selama di perjalanan. “Tidak ada instruksi untuk menutup jalan tol. Kami akan langsung ke Bundaran Hotel Indonesia,” ucapnya. Bus yang mengantar juga diminta menunggu di Monas untuk menjemput buruh selepas aksi.
AHMAD FIKRI