TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan menerima nama-nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi hasil seleksi Pansel besok di Istana Negara. “Jadi besok secara resmi Presiden akan menerima Pansel KPK. Jadi nama secara resmi baru akan besok diterima Presiden,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Presiden, Senin, 31 Agustus 215.
Pramono menegaskan hingga kini Presiden belum menerima nama-nama kandidat. Jadi jika ada spekulasi mengenai nama kandidat yang beredar, hal tersebut tidak benar karena Presiden baru akan menerima hasil seleksi Pansel esok. “Kalau ada yang berspekulasi terus terang belum ada. Besok diagendakan sekitar pukul 10.00,” kata Pram.
Hingga proses akhir seleksi, Istana menegaskan tidak ada intervensi Presiden maupun jajaran menteri terhadap Pansel KPK. Pemerintah, kata dia, selama ini tidak pernah melakukan komunikasi dan hanya menunggu penjaringan kandidat selesai. “Komitmen Presiden dari awal kan tidak melakukan intervensi,” katanya.
Pram menegaskan penyerahan nama kandidat baru dilakukan besok disebabkan agenda Presiden yang sangat padat, bukan karena penetapan tersangka salah satu calon oleh kepolisian. Ia mencontohkan sepanjang pekan lalu Presiden tiga kali kunjungan kerja ke daerah. Sementara hari ini, agenda Presiden sangat padat karena menerima sejumlah menteri dan direktur jenderal. (Lihat Video Calon Pimpinan KPK Ini Miliki Kekayaan 32 Miliar Rupiah, Begini Proses Seleksi Calon Pimpinan KPK, Calon Pimpinan KPK Johan Budi Tak Setuju Remisi Bagi Koruptor)
Sebelumnya, ada 19 nama calon pimpinan KPK yang lolos tahap tiga. Mereka adalah Ade Maman Suherman (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Universitas Jenderal Soedirman), Agus Rahardjo (Kepala Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah), Alexander Marwata (Hakim Ad Hoc Tipikor PN Jakarta Pusat), Basaria Panjaitan dari Polri, Budi Santoso (Komisioner Ombudsman RI), dan Chesna Fizetty Anwar (Direktur Kepatuhan Standard Chartered Bank).
Selain itu Firmansyah T.G. Satya (pendiri dan Direktur Intercapita Advisory), Giri Suprapdiono (Direktur Gratifikasi KPK), Hendardji Soepandji (Presiden Karate Asia Tenggara SEAKF), Jimly Asshiddiqie (Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI), Johan Budi Sapto Pribowo (Plt Pimpinan KPK), dan Laode Muhamad Syarif (Rektor FH Universitas Hasanudin).
Selanjutnya Moh Gudono (Ketua Komite Audit UGM), Nina Nurlina Pramono (Direktur Eksekutif Pertamina Foundation), Saut Situmorang (Staf Ahli Kepala BIN), Sri Harijati (Direktur Jamdatun Kejaksaan Agung), Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi KPK), Surya Tjandra (dosen FH Unika Atma Jaya), dan Yotje Mende (mantan Kapolda Papua).
ANANDA TERESIA