TEMPO.CO, Surabaya - Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kota Surabaya menyatakan tak lengkapnya persyaratan Dhimam Abror untuk maju dalam pemilihan kepala daerah Kota Surabaya adalah kecelakaan politik.
"Ini benar-benar kecelakaan politik, sudah terjadi dua kali," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAN Surabaya Surat ketika dihubungi Tempo, Ahad, 30 Agustus 2015.
Dia membantah bahwa tidak dilengkapinya syarat tersebut oleh Dhimam karena hubungan PAN dengan Dhimam mengalami kerenggangan. Menurut dia, hubungan PAN dengan Dhimam sangat baik. "Buktinya, kami mau mengusung Pak Dhimam. Jadi bukan karena itu," ucapnya.
Surat mengaku telah berkonsultasi dengan Dewan Pimpinan Pusat PAN untuk mencari seseorang yang mau dijadikan sebagai calon Wakil Wali Kota Surabaya menggantikan Dhimam. PAN, menurut dia, hanya ingin menyukseskan pemilihan kepala daerah di Surabaya. "Ikhtiarnya begitu," ujarnya.
Soal koalisi, dia menyebut PAN akan tetap berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk dapat mengajukan calon dalam pilkada Surabaya. Dia berharap nantinya hal tersebut dapat diwujudkan, sehingga Surabaya tetap dapat menggelar pilkada. "Minta doanya masyarakat Surabaya," tuturnya.
Sebelumnya, KPU Surabaya pagi ini memberikan keterangan pers bahwa bakal calon Wali Kota Surabaya, Dhimam Abror, tidak memenuhi syarat. Dhimam sendiri berpasangan dengan Rasiyo untuk maju dalam pilkada Surabaya menantang pasangan inkumben Tri Rismaharini-Whisnu Sakti dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
KPU beralasan, Dhimam tidak memenuhi berkas persyaratan meskipun telah diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
EDWIN FAJERIAL