Di tengah bergairahnya peternak sapi perah, Wiwin mengatakan pihaknya memberikan bantuan modal ke peternak. "Kami tambah modal bibit, bantuan dari APBN," katanya.
Bagi peternak yang sudah memiliki modal, pemerintah juga memberi bantuan bunga bank. "Jika mengajukan ke bank, kami bantu bunga sehingga hanya bayar 6 persen setahun dengan bunga menurun. Misalkan pinjam Rp 300 juta, dia boleh mengangsur pertama setelah tenggang waktu 6 bulan baru mengangsur," katanya.
Namun, kata dia, ada agunannya sekitar 60 persen. "Bank yang survei, kami cuma membantu. Bunga komersil hampir 12 persen pertahun," ujarnya.
Pihaknya menargetkan jumlah populasi sapi perah menjadi 6 ribu ekor. Wiwin mengatakan memelihara sapi perah itu sama dengan memiliki bayi. Butuh peternak yang ulet. Peternak sapi perah setiap hari harus bangun jam tiga pagi, kemudian memandikan ternak dan membersihkan kandang, mengasih pakan dan memerah susu. Kemudian, jam lima pagi harus setor susu maksimal.
"Jam 7 pagi mencari rumput hingga jam 12 siang, kemudian tidur sebentar, dan jam 2 siang bangun untuk memandikan lagi serta memerah dan pukul 3 harus setor," katanya.
Seekor sapi perah ini rata-rata memproduksi 11 liter perhari sepanjang 265 hari setiap tahunnya. Usia produktif 2 tahun dan bisa hingga 8 tahun. Sedangkan puncak produksinya ketika anak kedua, bulan ketiga.
DAVID PRIYASIDHARTA