TEMPO.CO, Jayapura - Hingga memasuki hari keenam sejak longsor terjadi pada Minggu, 23 Agustus 2015, delapan orang yang sebagian merupakan karyawan PT Papua Abadi Bersatu yang tertimbun tanah di sekitar Sungai Lek, Kampung Apahapsili, Elelim, Yalimo, Papua, belum juga ditemukan.
"Pencarian masih terus dilakukan secara manual oleh warga setempat, dibantu aparat kepolisian dan TNI," kata anggota DPRD Kabupaten Yalimo, Lakius Peyon, Jumat, 28 Agustus 2015. Menurut Lakius, pihaknya bersama masyarakat di Yalimo, berharap ada bantuan dari luar untuk mencari korban longsor yang belum ditemukan sampai saat ini.
Lukius mengatakan, tim pencari sudah menggunakan alat-alat yang ada, tetapi tidak bisa menemukan korban. Tim SAR hingga saat ini belum berada di lokasi longsor. Lakius juga mengatakan, bencana longsor ini terjadi pada camp atau tempat penampungan karyawan PT PAB yang sedang mengerjakan proyek pembangunan jalan di Apahapsili.
Lokasi longsor berada di tempat terpencil dan jauh dari jangkauan. Akses komunikasi ke lokasi juga sangat sulit. Ini juga kendala melakukan pencarian. Selain itu, menurut Lakius, camp karyawan itu berada di pinggir sungai, dan saat terjadi longsor, camp mereka tertimbun batu besar.
Kondisi tersebut menyulitkan pembongkaran menggunakan alat yang ada di lokasi. Bahkan, pembongkaran dengan alat lebih besar guna mengangkat timbunan batu juga terhambat. Delapan orang korban longsor yang masih hilang itu, yakni Ardi Padidik (32 tahun), Yoseph Nussy (47 tahun), Versus Peon (15 tahun), Yopi Kepno (35 tahun), Lasarus Wantik (32 tahun), Wilumus Wantik (10 tahun), Ismail alias Mail (30 tahun), dan Ferdy (40 tahun).
Juru bicar Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Rudolf Patrige, mengatakan, pihak kepolisian, anggota TNI, dan masyarakat setempat berupaya melakukan evakuasi para korban. "Evakuasi dipimpin langsung Kapolres Jayawijaya dan Danramil setempat," katanya di Kota Jayapura, Papua, Selasa, 25 Agustus 2015.
Evakuasi korban belum berhasil akibat sejak kemarin, kata Patrige, tim evakuasi masih terhalang kondisi geografis dimana banyak longsoran di sekitar lokasi yang diduga para korban longsor berada. "Cuaca tak mendukung pencarian. Sehingga secara pastinya, lokasi keberadaan delapan korban belum diketahui dan masih dilakukan pencarian."
Menurut Patrige, bencana longsor yang terjadi diakibatkan hujan deras yang mengguyur lokasi camp karyawan PT PAB selama satu malam. Karyawan PT PAB yang tinggal di camp ini sedang melakukan pembangunan jalan di sekitar lokasi kejadian. Lokasi tanah longsor juga berdekatan dengan aliran sungai. Sehingga tim evakusi juga belum mengetahui, apakah korban terbawa arus sungai atau tertimbun tanah longsor.
Humas SAR Jayapura, Yudianto mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Papua. “Tim BPBD sudah berada di lokasi, kami masih menunggu instruksi dari BPBD. Jika memang diminta, kami siapa memberangkatkan satu regu tim SAR yang saat ini sudah berada di Pos SAR Wamena, Jayawijaya,” katanya, Selasa, 25 Agustus 2015.
CUNDING LEVI