TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, 457 ribu bangunan di Kota Bandung rentan terbakar. Menurut Ferdi, hal tersebut terjadi karena tidak tersedia alat pemadam api ringan (APAR) di sekitarnya.
"Rumahnya berdempetan dan padat penduduk, selain itu tidak dilengkapi proteksi kebakaran," kata Ferdi di Bandung, Rabu, 26 Agustus 2015.
Dengan kenyataan demikian, Ferdi mengimbau kepada warga Kota Bandung setidaknya menyediakan satu APAR di rumah masing-masing untuk penanganan awal kebakaran. Menyediakan APAR di rumah, lanjutnya, sangat penting karena pemicu kebakaran bisa terjadi darimana saja.
Uang yang dikeluarkan untuk membeli APAR dipastikan tidak akan sebesar kerugian yang diderita apabila terjadi kebakaran. "Saat ini status Kota Bandung masih tetap siaga satu kebakaran," tegasnya.
Ferdi menambahkan, banyaknya bangunan yang rentan potensi kebakaran membuat pihaknya khawatir tidak mampu mengatasi. Pasalnya, dari 262 hidran yang ada di Kota Bandung, hanya 4 yang masih bisa menyuplai air. "Banyak yang tidak berfungsi karena orang-orang terlalu kreatif, kuningannya dicopot," tuturnya.
Salah satu solusinya, setiap kecamatan diminta untuk membuat tandon-tandon air yang bisa dimanfaatkan untuk menampung air ketika hujan dan menjadi cadangan air ketika kemarau. "Ukurannya variatif tiap daerah. Luasnya minimal 2X3 dan kedalaman 3 meter dengan kapasitas 5.000 sampai 10.000 liter," ujarnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, kebakaran kerap terjadi di Kota Bandung. Dari 105 kasus kebakaran, menurut Ferdi, sebanyak 16 di antaranya diakibatkan oleh alang-alang kering yang terbakar. "Artinya udara cukup panas," kata Ferdi di Bandung, Rabu, 26 Agustus 2015.
Ferdi mencontohkan, gudang onderdil seluas 400 meter persegi di Jalan Babakan Cibereum, RT 01 RW 01 Kelurahan Cempaka Kecamatan Andir yang ludes dilalap di jago merah, Selasa, 25 Agustus 2015 kemarin. Beberapa hari sebelumnya, api juga membakar 40 hektare lahan yang ditumbuhi ilalang kering di Kecamatan Arcamanik. "Api bahkan hendak merembet ke perumahan,"akunya.
Agar kejadian kebakaran tidak terulang, secara tegas Ferdi mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah dalam bentuk apapun. "Kita melakukan pendekatan, karena kondisi Kota Banduing banyak rumah dekat alang-alang kita imbau agar tidak ada bakar-bakaran," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberi pelatihan kepada petugas-petugas kewilayahan sekaligus membentuk tim pemadam kebakaran kecil di kecamatan. "Kita bentuk Damkar kecil. Kita akan segera membuat surat edaran. Jadi ketika ada kebakaran, Linmas, Sekuriti dan semuanya siap," ujarnya.
PUTRA PRIMA PERDANA