TEMPO.CO, Pandeglang, Banten - Dua jenazah yang diduga merupakan korban tenggelamnya kapal hujan labek di sekitar perairan Karang Sea Mont, Pandeglang, Banten, bisa ditemukan di sekitar perairan Selat Sunda, Selasa siang tadi. Namun, menurut Kabid Dokkes Polda Banten, AKBP Agustini, proses identifikasi kedua jenazah diperkirakan membutuhkan waktu lama, karena kondisi jenazah sudah rusak.
Satu jenazah yang diduga merupakan korban tenggelamnya kapal motor hujan labek di perairan Karang Seamont, Pandeglang, Banten, Selasa siang, berada di kamar jenazah Rumah Sakit Drajat Prawiranegara, Kota Serang, Banten. Sedangkan satu jenazah yang lain berada di rumah sakit Lampung karena ditemukan oleh nelayan di sekitar perairan Lampung.
Saat ditemukan, kedua jenazah tersebut dalam kondisi rusak. Namun petugas yang melakukan identifikasi jenazah yang berada di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara, Serang, mendapatkan ciri-ciri di antaranya memakai kaos berwarna gelap, dan terdapat tato di bagian dada korban.
Menurut Direktur Polir Polda Banten, Kombes Pol Imam Tobroni, satu jenazah yang saat ini berada di kamar mayat rumah sakit Drajat Prawiranegara ditemukan oleh kapal LCT RBN yang tengah melakukan perjalanan dari Bakauhuni Lampung menuju Bojonegara, Cilegon. Dan kemudian dibawa oleh kapal KRI Patimura ke Pelabuhan Indah, Kiat, Kota Cilegon.
Untuk memastikan identitas korban, petugas dari DVI Polda Banten akan mengambil sampel DNA korban untuk dicocokkan dengan sampel sejumlah keluarga korban. AKBP Agustini mengatakan, saat ini petugas baru berhasil mengumpulkan delapan sampel DNA, dari sebelas keluarga korban. Menurut dia, proses identifikasi jenazah korban diperkirakan akan membutuhkan waktu minimal 14 hari.
Kombes Pol Imam Trobroni mengatakan saat ini upaya pencarian korban tenggelamnya kapal motor hujan labek sudah dihentikan. Namun pihak Polda Banten sudah berkoordinasi dengan Polda Lampung dan Bengkulu agar menginformasikan jika menemukan jenazah di sekitar wilayah mereka.
Peristiwa tenggelamnya kapal motor hujan labek terjadi pada 14 Agustus lalu. Dari tiga belas penumpang yang berada di atas kapal, hanya dua orang yang berhasil selamat.
DARMA WIJAYA