TEMPO.CO , Jakarta: Layanan kursus online IndonesiaX mentargetkan bisa meraih pengguna sebanyak 25 ribu orang pada akhir tahun ini.
Sejak layanan dibuka untuk publik pada 5 Agustus 2015, jumlah pengguna membludak sebanyak sepuluh ribu orang, khususnya dari kawasan Jabodetabek.
"Dengan minat yang besar seperti ini, rasanya target itu akan dengan mudah tercapai dan terlewati," kata M Nuh, Ketua Dewan Penasehat IndonesiaX, dalam sesi temu pers di Jakarta, 25 Agustus 2015.
Menurut Nuh, layanan kursus online ini menawarkan dua macam jenis konten yaitu berbasis akademis dan keterampilan.
Untuk kursus berbasis akademis, pengguna bisa mengkonversinya menjadi kredit kuliah jika berkuliah di Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. "Kami terus memfinalisasi untuk hal ini," kata Nuh.
Untuk bisa mendapatkan kredit poin yang bernilai akademis, pengguna akan menjalani ujian di tempat dengan diawasi tenaga pengajar profesional. Ini dilakukan untuk menjaga mutu dari para pengguna layanan.
Apalagi ada sertifikasi yang diberikan seusai mengikuti kursus online untuk jenis kursus tertentu. Pengguna bisa membayar sekitar Rp 250 ribu.
Sedangkan untuk kursus berbasis keterampilan atau kompetensi, pengguna juga akan menjalani pengujian. Misalnya keterampilan menjahit, memasak atau menyetir.
Menurut Direktur IndonesiaX, Dean Jay Matthew, layanan kursus online ini mendapatkan dukungan dari Harvard University dan MIT. Hal ini karena platform teknologi yang digunakan berasal dari rancangan kedua kampus terkenal ini.
Dean mengatakan, IndonesiaX akan menambah berbagai macam jenis konten kursus untuk melayani berbagai jenis kebutuhan. Ada forum diskusi yang bisa diakses secara online oleh para pengguna untuk berdiskusi mengenai konten kursus yang ditawarkan.
"Ada tenaga pengajar dengan kompetensi bagus yang mengelola forum diskusi ini untuk mengarahkan diskusi hingga menambahkan serta mengkoreksi pemahaman mengenai konten yang sedang dibahas," kata Dean.
Dean, yang berkewarganegaraan Afrika Selatan ini, mengungkapkan kekagumannnya akan keramaian para pengguna di Indonesia saat berdiskusi di forum diskusi. "Ini tidak terjadi di layanan kursus online dunia lainnya," kata Dean, yang telah tinggal di Indonesai selama tiga tahun.
Menurut Dean, IndonesiaX akan menjalin kerja sama sebanyak mungkin dengan kampus dan perusahaan teknologi untuk membuat sebanyak mungkin paket konten yang dibutuhkan para pengguna.
Para pengguna bisa mengunduh berbagai konten ini, baik video, gambar dan teks untuk mempelajarinya berulang kali. Jika merasa sudah cukup mampu, maka pengguna bisa mengikuti kuis untuk menguji pemahaman dan meraih sertifikat. "Layanan ini telah diakses dari berbagai negara yang tertarik," kata Dean.
BUDI RIZA