Yang membuat Asmadi makin curiga ada mahar politik dalam penerbitan rekomendasi untuk Poltak Sitorus adalah ucapan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ony Harjanto." Pak Ony bilang ke saya, sudah ada pembicaraan khusus D.L Sitorus dengan Prabowo. Pak Asmadi bersabar saja sementara jadi Wakil Ketua DPRD Tobasa," sebut Asmadi.
Padahal usai fit and proper test di gelar DPP Gerindra pada 3 Juli 2015, sambung Asmadi, dia meminta izin kepada Marwah Daud Ibrahim sebagai tim penguji agar menyampaikan keluhannya kepada Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo dengan harapan DPP Gerindra mendukung pencalonannya.
"Saya katakan kepada Pak Hashim bahwa saya kader yang loyal dan membesarkan Gerindra.Saya juga menanyakan perihal 'uang mahar' Rp 2,5 miliar yang saya dengar disetor Poltak Sitorus. Hashim menanyakan kepada saya dari mana informasinya itu saya tahu. Lalu saya jawab dari Arif Poeyono." tutur Asmadi.
Selain menggugat DPP Gerinda dan DPD Gerindra Sumut, Asmadi juga melaporkan Gus Irawan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut pada 12 Agustus 2015 dengan tuduhan penipuan." Saya laporkan Gus Irawan dari serangkaian pertemuan kami dengan pengurus DPP Gerindra untuk mendapatkan surat rekomendasi dukungan untuk saya calon bupati. Total uang yang saya serahkan ke Gus Irawan Rp 600 juta yang disebut Gus Irawan untuk membuka komunikasi ke DPP Gerindra membicarakan dukungan untuk saya. Namun belakangan saya tahu dia tidak pernah mendukung saya," kata Asmadi. Namun Gus Irawan balik melaporkan Asmadi Lubis dengan tuduhan pencemaran nama baik."
Asmadi berharap laporannya ke Polda Sumut ditindak lanjuti. Asmadi juga berencana akan melapor ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri jika laporannya tak ditanggapi Polda Sumut." Saya juga masih mengakaji apakah bisa melaporkan uang mahar politik sebagai kategori suap. Jika masuk kategori suap, maka saya akan melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Saya berharap kasus ini jadi pembelajaran politik agar esensi Undang-Undang nomor 8 tahun 2015 Tentang Pemilihan Kepala Daerah tak dinodai elit partai politik," tutur Asmadi.
SAHAT SIMATUPANG