TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli berjanji akan bergerak cepat mengatasi masalah dwelling time, waktu tunggu pelayanan kapal dan barang, di pelabuhan. Dia bertekad akan melibas siapa saja yang dianggap memperlambat proses dwelling time di pelabuhan. "Kami akan sikat mafia di situ," ujar Rizal saat ditemui di rumahnya, Ahad, 23 Agustus 2015.
Rizal mengaku telah mengendus siapa saja aktor yang bermain di balik lamanya proses bongkar-muat. Namun dia enggan menyebutkan siapa saja mafia pelabuhan tersebut. "Saya akan sikat siapa pun yang ngaco. saya enggak peduli siapa bekingnya," ujar Rizal.
Rizal mengatakan telah berkoordinasi dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Badrodin Haiti terkait dengan masalah bongkar-muat. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan membahas bagaimana langkah nyata untuk menekan lamanya waktu bongkar-muat. "Minggu depan juga akan mulai rapat membahas apa hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi masalah ini," ujar Rizal.
Dwelling time atau waktu tunggu pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dinilai masih terlalu lama, yakni lebih dari lima hari. Di sejumlah negara Eropa, dwelling time hanya empat hari. Di Singapura bahkan cuma satu hari.
Sebelumnya, pada Juni lalu Presiden Joko Widodo geram karena tak mendapat jawaban yang memuaskan dari pejabat di Pelabuhan Tanjung Priok soal oknum yang memperlambat dwelling time atau waktu tunggu kontainer. Jokowi bahkan mengancam akan mencopot petugas lapangan hingga menteri yang tidak mau memperbaiki kondisi pelabuhan peti kemas.
DEVY ERNIS