TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti mengatakan akan mengklarifikasi temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) ihwal sepuluh orang kandidat ketua KPK yang dinilai tidak layak.
"Semua temuan akan kami tanyakan langsung secara terbuka pada saat wawancara terbuka. Capim KPK diharapkan dapat menjelaskan secara langsung soal temuan ICW itu," kata Destry, saat dihubungi, Ahad, 23 Agustus 2015.
Menurut Destry, klarifikasi dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada sepuluh orang kandidat itu saat dilakukan wawancara terbuka, yang dijadwalkan Senin pekan depan.
Destry mengakui dari 19 nama calon pimpinan KPK, ada beberapa orang yang namanya masuk dalam catatan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebagian dari nama itu juga masuk dalam radar ICW.
"Memang ada sebagian nama dari penelusuran ICW yang sama dengan hasil penelusuran PPATK," ujar Destry.
Itu sebabnya, saat sesi wawancara, temuan ICW maupun temuan PPATK akan ditanyakan langsung kepada para calon pimpinan KPK itu. "Semua temuan itu akan kami mintai konfirmasinya pada saat wawancara.”
Destry berharap setelah melakukan wawancara, Pantia Seleksi akan menghasilkan calon pimpinan KPK yang berkualitas dan bersih dari catatan-catatan negatif.
Setidaknya ada empat nama yang masuk dalam catatan PPATK dan ICW. Mereka dinilai bermasalah karena memiliki transaksi keuangan yang mencurigakan.
Sebelumnya, ICW menyerahkan sepuluh nama calon pimpinan KPK yang dianggap tak layak kepada Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK. Sepuluh nama itu dianggap tak layak dari sisi integritas, akademik, dan administratif.
Koordinator ICW Bidang Investigasi Febri Hendri mengatakan lembaganya menelusuri rekam jejak 19 calon pimpinan KPK sejak tiga pekan lalu. Hasilnya, ditemukan sepuluh nama calon pimpinan KPK bermasalah.
REZA ADITYA