TEMPO.CO, Palembang - Tujuh kampus di dalam negeri, Tiongkok, dan Korea Selatan menyatakan kesiapan mereka menampung 2.000 mahasiswa penerima beasiswa asal Sumatera Selatan. Kepastian itu didapat setelah pihak kampus melakukan kerja sama formal dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Nantinya pihak perguruan tinggi menyiapkan 58 program studi dalam mensukseskan program kuliah gratis (PKG).
Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang, Muhammad Sirozi mengatakan pihaknya sangat siap menjalankan PKG sesuai persyaratan yang telah ditetapkan oleh gubernur. Menurut Sirozi, sebagai perguruan tinggi mitra, pihaknya siap menampung berapa pun mahasiswa yang dinyatakan memenuhi syarat penerima beasiswa.
"Jumlah kuota sangat tergantung jumlah mahasiswa yang memenuhi persyaratan," katanya Minggu, 23 Agustus 2015.
Hal senada itu disampaikan Rektor Universitas Sriwijaya Badia Parizade. Menurut Badia, saat ini pihaknya menyiapkan sejumlah fakultas dan program studi, yang menjadi kebutuhan utama dunia kerja untuk lima tahun mendatang.
Dari 58 program studi rujukan PKG, Badia memastikan sebagian besar sudah siap menampung para mahasiswa. "Karena kami juga memahami kebutuhan dunia kerja," kata Badia.
PKG resmi diluncurkan Sabtu kemarin di Palembang. Gubernur Alex Noerdin mengatakan penerima beasiswa juga bakal ditampung di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Politeknik Negeri Sriwijaya, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Nanjing (Tiongkok), dan Universitas Jeiju (Korea Selatan).
Tahun berikutnya, Alex memastikan kampus mitra akan terus bertambah seiring terjadinya peningkatan jumlah penerima beasiswa. "Daerah lain belum ada yang bisa seperti di Sumsel walaupun kami bukan daerah kaya," ujar Alex.
Berbicara sumber pendanaan, setiap tahunnya, APBD Sumatera Selatan akan mengalokasikan dana sekitar Rp 30 miliar untuk membiayai mahasiswa berprestasi akan tetapi tidak memiliki biaya. Angka tersebut akan terus bertambah sesuai peningkatan APBD. Alex menargetkan pada tahun keempat, alokasi APBD untuk PKG mencapai Rp 120 miliar. "Target akhirnya semua anak usia kuliah bisa kuliah," ujarnya.
PARLIZA HENDRAWAN