TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mendapat cibiran dari netizen. Netizen menilai Fahri tak pantas menjadi pemimpin parlemen karena komentarnya yang dianggap kerap tak masuk akal. Terakhir, Fahri dikritik karena mendukung upaya pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Kok ada anggota DPR seperti itu. Kaget juga dia terpilih tiga kali. Saya rasa tweetnya mencerminkan pendukungnya, lots of laugh," cuit Hendra Hidayat, pemilik akun @henmenara, Jumat, 21 Agustus 2015.
Menurut mereka, Fahri hanya bermodalkan kalimat yang ceplas-ceplos untuk melenggang di parlemen. Cuit itu kemudian di-retweet Fahri dengan tagar #Rada2bloon. Sebagai balasan, Fahri menyatakan keberhasilannya sebagai anggota Dewan karena dukungan sejati dari konstituen di daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat. Fahri menurunkan dagu soal keterpilihannya. "Jadi seperti saya, mungkin dapil saya memilih saya bukan karena pintar, #rada2bloon," kata Fahri.
Ia lantas kembali mendongak karena berhasil menduduki kursi nomor dua di DPR periode 2014-2019. "Tapi itulah pilihan rakyat. Sampeyan pinter kagak dipilih, so what?" ujarnya.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, keterpilihan sebagai anggota Dewan bukan dinilai berdasarkan isi otaknya. Ia mengatakan kualitas seseorang dengan tingkat pendidikan doktor setara dengan yang tak lulus sekolah dasar."Dan semua yang dipilih rakyat kadang tidak sempurna, ya apa boleh buat, termasuk di sisi eksekutif," tuturnya.
Fahri memang kerap melontarkan kalimat pedas di media dalam menanggapi isu tertentu. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu juga aktif berkomentar di Twitter pribadinya, @Fahrihamzah.
PUTRI ADITYOWATI