TEMPO.CO, Mojokerto - Sekelompok orang dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) meminta Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Mojokerto mengeluarkan rekomendasi ke Komisi Pemilihan Umum agar mencoret pasangan calon bupati dari jalur perseorangan, Misnan Gatot-Rahma Shofiana.
“Kami minta agar calon perseorangan dicoret karena terindikasi suap, menipu masyarakat, dan memalsu tanda tangan masyarakat sebagai bukti syarat dukungan,” kata perwakilan lembaga swadaya masyarakat Machroedji Machfud saat berdemonstrasi di kantor Panwas Pilkada Kabupaten Mojokerto, Jumat sore, 21 Agustus 2015.
Menurut Machroeji selain terindikasi suap, tim sukses Misnan-Shofi juga berlaku curang. Alasannya, mereka meminjam kartu tanda penduduk (KTP) warga dengan alasan dipergunakan untuk keperluan sensus. "Padahal digunakan untuk dukungan maju ke pilkada. Tanda tangan dukungan warga juga banyak yang dipalsu,” katanya.
Dugaan pelanggaran itu pernah dilaporkan oleh gabungan lembaga swadaya masyarakat ke Panwas. Namun forum penegakan hukum terpadu (gakumdu) yang terdiri dari Panwas, Polri, dan Kejaksaan menyatakan laporan tersebut tak memenuhi unsur pidana. “Sudah kami tindak lanjuti di lapangan dan masyarakat tidak ada yang mengaku menerima uang,” kata Ketua Panwas Pilkada Kabupaten Miskanto.
Miskanto berdalih laporan tersebut kedaluarsa seperti yang diatur dalam undang-undang, yakni maksimal tujuh hari setelah kejadian. “Jika memang benar ada suap, paling tidak sudah lama saat penggalangan dukungan KTP,” katanya.
Karena pengaduannya ditolak, Machroedji balik menuding Panwas tidak independen dan di bawah tekanan penguasa. Ia menuduh Misnan-Shofi sebagai calon boneka yang sengaja dimunculkan calon bupati inkumben, Mustofa Kamal Pasa, untuk menghindari calon tunggal agar Pilkada tak tertunda.
Misnan pernah membantah semua tuduhan tersebut. “Saya tidak merasa seperti itu, silakan ditelusui jika ada informasi seperti itu,” kata dia saat mendaftarkan diri ke KPU Mojokerto, 28 Juli 2015.
Ketua tim sukses Misnan-Shofi, M Soleh, juga membantahnya. Ia mengklaim pencalonan Misnan-Shofi tidak tiba-tiba sehingga mustahil bila ada pihak yang menuding sebagai calon boneka. “Kami menggalang dukungan lewat jaringan teman-teman,” katanya.
Selain Misnan-Shofi yang mendaftar lewat jalur perseorangan, ada dua pasangan lain yang diusung parpol yakni Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi dan Choirun Nisa-Arifudinsyah.
ISHOMUDDIN