Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Padang Edelweis di Ciremai Terbakar  

image-gnews
Bunga edelweiss di Tegal Alun di kawasan Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat (14/4). TEMPO/ Nita Dian
Bunga edelweiss di Tegal Alun di kawasan Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat (14/4). TEMPO/ Nita Dian
Iklan

TEMPO.COKuningan - Api yang membakar kawasan hutan Gunung Ciremai belum berhasil dipadamkan. Hutan edelweis pun saat ini turut terbakar.

"Kawasan hutan edelweis saat ini sudah mulai terbakar," kata Agus Mauludin, Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Jumat, 21 Agustus 2015. Bahkan hutan edelweis nyaris habis terbakar oleh api yang hingga kini belum bisa dipadamkan.

"Kami pun sudah melakukan upaya agar hutan edelweis tidak terbakar seluruhnya," kata Agus. Di antaranya dengan membuat sekat bakar. Sekat bakar dibuat agar lokasi kebakaran bisa dilokalisasi dan tidak meloncat atau merambat ke hutan lainnya.

Diakui Agus saat ini api yang membakar kawasan hutan di Gunung Ciremai cukup sulit untuk dipadamkan. "Berbagai faktor menjadi penyebabnya," kata Agus. Di antaranya medan yang cukup berat.

Kawasan hutan yang terbakar jelas Agus sudah mendekati puncak. Persisnya berada di sekitar kawah. Bahkan kawasan yang terbakar itu saat ini sudah memutar lebih dari setengah lingkaran kawah.

Selain itu tiupan angin yang cukup kencang pun mempersulit pemadaman api. "Kecepatan angin di puncak gunung saat ini mencapai 50 knot per jam," katanya. Arah angin pun selalu berpindah-pindah.

Angin kencang ini yang menjadi penyebab hingga kini pemadaman menggunakan helikopter tak bisa dilakukan. Seperti diketahui BTNGC sempat meminta bantuan pemadaman menggunakan helikopter dari Kementerian Lingkungan Hidup. Namun hingga kini pemadaman menggunakan helikopter belum bisa dilakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan arah angin yang selalu berubah-ubah pun membuat bara api yang sudah padam, hidup kembali. Pada Kamis, 20 Agustus 2015, api yang sebelumnya sudah mati di hutan di kawasan Sadarehe kembali menyala sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelumnya titik api pertama kali muncul di Sadarehe ini yang kemudian meluas hingga ke wilayah Kabupaten Kuningan. "Tapi saat ini api di Sadarehe sudah bisa dipadamkan," kata Agus.

Untuk saat ini pun, lanjut Agus, pendakian ke Gunung Ciremai masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. "Kami pun menjaga agar tidak ada orang yang mendaki ke Ciremai," kata Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda kawasan hutan di Gunung Ciremai. Titik api bermula di wilayah Sadarehe, Kabupaten Majalengka, pada Jumat, 14 Agustus 2015, sekitar pukul 18.00 WIB.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan Agus Mauludin mengimbuhkan, telah menurunkan 20 tim ranger Palutungan dan Linggarjati membantu memadamkan api.

Api mulai terlihat di daerah Sadarehe, harus melintasi jalur pendakian Apuy, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, di ketinggian 2.700 mdpl, pada Sabtu, 15 Agustus 2015, kemudian menjalar ke daerah Pengasinan (2.800 mdpl).

IVANSYAH | DEFFAN PURNAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

12 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Bersiap Sambut Wisatawan saat Libur Lebaran, Kabupaten Kuningan Gelar Lomba Sapta Pesona

Setiap pengelola objek wisata di Kuningan diharapkan bisa menyiapkan lokasi wisata dengan baik untuk libur Idul Fitri tahun ini.


Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

45 hari lalu

Telaga Biru Cicerem. Shutterstock
Pasca Coblosan Pemilu 2024, Ini 7 Destinasi Wisata Air di Kuningan dan Tiketnya

Kabupaten ini kaya akan lokasi wisata. Berikut tujuh destinasi wisata air di Kuningan bisa Anda kunjungi usai mencoblos Pemilu 2024.


5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

45 hari lalu

Nasi Kasreng. Instagram/kuninganfoodies
5 Kuliner Khas Kuningan yang Patut Anda Coba, Salah Satunya Nasi Kasreng

Aneka kuliner khas Kuningan, Jawa Barat itu bahkan bisa menjadi buah tangan untuk Anda bawa pulang.


Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Seorang wanita berenang di kolam renang rooftop di depan Menara Petronas yang diselimuti kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 September 2015. Kabut asap tersebut berasal dari hasil pembakaran lahan di pulau Sumatera dan Kalimantan.  REUTERS/Olivia Harris
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.


Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Massa membawa poster saat melakukan aksi demonstrasi protes perubahan iklim ketika kabut asap menutupi kota akibat kebakaran hutan di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 20 September 2019 REUTERS/Willy Kurniawan
Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.


Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin memberikan kode saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.


Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.


Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Warga berada di tepi Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa 15 Oktober 2019. Sejumlah daerah di Provinsi Jambi masih diselimuti kabut asap sehingga membahayakan kesehatan warga. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.


Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Kendaraan melintas di jalanan yang diselimuti asap di daerah Panarung, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa, 17 September 2019. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan kualitas udara di kota itu berbahaya untuk kesehatan warga. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.


Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.