Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPRD Kota Yogya Akan Ikut Awasi Dana Keistimewaan

image-gnews
Warga berebut gunungan saat Grebeg 1 Syawal 1436 H di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Grebeg Syawal merupakan simbol rasa syukur Keraton Yogyakarta atas segala limpahan rejeki dan keselamatan dari Tuhan. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Warga berebut gunungan saat Grebeg 1 Syawal 1436 H di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Grebeg Syawal merupakan simbol rasa syukur Keraton Yogyakarta atas segala limpahan rejeki dan keselamatan dari Tuhan. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - DPRD Kota Yogyakarta sedang menyiapkan naskah akademik rancangan peraturan daerah tentang pengawasan dana keistimewaan. Rancangan peraturan yang merupakan inisiatif Dewan tersebut nantinya diharapkan akan menjadi acuan bagi kelurahan dan kampung penerima dana. “Selama ini masyarakat tidak merasakan manfaaat dana keisimewaan,” kata Sekretaris Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Fauzi Noor Afschoci.

Anggota Komisi D DPRD Kota, Dwi Budi Utomo mengatakan meskipun pengelolaan dan penyaluran dana keistimewaan merupakan kewenangan penuh Pemerintah DIY, namun Dewan menilai daerah penerima dana juga perlu mempunyai regulasi sebagai instrumen pengawasan. “Sehingga serapan dana keistimewaan bisa lebih maksimal,” ujar Dwi, Rabu 19 Agustus 2015.

Rancangan peraturan daerah yang diberi nama Kelurahan Budaya itu nantinya bisa menjadi pedoman bagi kelurahan dan kampung dalam penyusunan rencana dan pemanfaatan  dana keistimewaan.

Menurut Dwi, disamping serapan dana yang masih jauh dari target, penggunaan dana keistimewaan selama lebih banyak disalurkan untuk kegiatan kesenian seperti penyelenggaraan pagelaran dan juga untuk bangunan seperti penataan Alun-Alun Utara.  “Semestinya bisa juga untuk program-program pemberdayaan masyarakat," ujar Dwi.

Dwi mengataka penyusunan rancangan peraturan itu akan dikonsultasikan dengan DPRD dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika Kota Yogyakarta dibolehkan untuk melakukan pengawasan,  Dewan akan segera memasukkannya ke program legislasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto mempersilakan kabupaten dan kota untuk mengawasi pemanfaatan dana keistimewaan. Meski sebenarnya, kata dia  DIY sudah memiliki aturan tentang hal tersebut. Yakni Peraturan Daerah Keistimewaan yang merupakan turunan langsung dari Undang Undang Keistimewaan DIY nomor 13 tahun 2012 dan juga Peraturan Gubernur tentang Pemanfaatan dan Pengelolaan Dana Keistimewaan. “Bisa diajukan dengan landasan yuridis yang sudah ada agar tidak berbenturan," ujar Arif.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kebudayaan Kota Yogyakarta, pada 2014 lalu, total dana keistimewaan yang diterima sebesar Rp 12,4 miliar. Namun hingga akhir tahun hanya terserap kurang dari 30 persen atau sekitar Rp 2,9 miliar saja.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan  Kota Yogyakarta, Eko Suryo Maharsono mendukung penyusunan regulasi pengawasan dana keistimewaan tersebut. Dia berharap jika nanti diterbitkan, peraturan daerah itu bisa semakin menguatkan sejumlah kawasan budaya yang telah ditetakan sebagai sebagai poros utama oleh pemerintah DIY dan Kota Yogyakarta yakni Kotabaru, Kotagede, Malioboro, Pakualaman, dan Keraton.

PRIBADI WICAKSONO

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

38 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

42 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

46 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.