Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mogok, Permintaan Ayam di Bandung Melonjak Tiga Kali Lipat  

image-gnews
Konsumen membeli daging ayam dengan harganya yang naik kembali menjadi Rp 42.000 per kg, tiga jam sebelum para pedagang ayam mogok berjualan di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 20 Agustus 2015. Sejumlah pedagang ayam di daerah Jawa Barat sepakat mogok berdagang beberapa hari setelah harga ayam terus meroket sepanjang Agustus. TEMPO/Prima Mulia
Konsumen membeli daging ayam dengan harganya yang naik kembali menjadi Rp 42.000 per kg, tiga jam sebelum para pedagang ayam mogok berjualan di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 20 Agustus 2015. Sejumlah pedagang ayam di daerah Jawa Barat sepakat mogok berdagang beberapa hari setelah harga ayam terus meroket sepanjang Agustus. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Permintaan daging ayam di sejumlah pasar di Bandung menlonjak hingga tiga kali lipat menjelang mogok, pada Kamis siang, 20 Agustus 2015. i Pasar Sederhana, pedagang menuutup lapaknya tepat pukul 12 siang. Menurut salah satu pedagang, Inah Martinah, 41 tahun, permintaan ayam naik.

Biasanya per hari menyediakan ayam sebanyak 150 kilogram.  Namun untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya hingga aksi mogok selesai, ia menambah stok daging ayam hingga 500 kilogram.

“Karena sekarang terakhir jualan, stok daging saya dikeluarkan (jual) semuanya, pembeli pun banyak yang ngeborong,” katanya. Akibat harga daging ayam yang tidak kunjung turun, Inah mengaku akan tetap melanjutkan aksi mogoknya jika harga ayam masih tinggi.

Sementara Kepala Pasar Sederhana, Uba Rubai mengatakan kisaran harga daging ayam saat ini masih Rp 38.000 –  Rp 40.000. Ia memastikan, pedagang ayam di Pasar Sederhana akan mogok berjualan. “Sebab pasokan daging dari bandarnya pun kosong,” ujarnya saat ditemui Tempo di ruangannya.

Berdasarkan pantauan Tempo, pedagang ayam di Kota Bandung mulai mogok berjualan sejak pukul 12.00 siang, Kamis, 20 Agustus 2015. Mogok dilakukan serentak di sejumlah pasar.

Salah satu pedagang daging ayam di pasar Kosambi, Ade, 62 tahun, mengatakan terpaksa melakukan mogok karena mengikuti himbauan dari surat edaran itu. Dia mengeluhkan tingginya harga daging ayam akhir-akhir ini. Makanya para pedagang daging ayam di kota Bandung harus menutup kiosnya untuk sementara waktu karena masalah itu.

"Gimana lagi, barangnya sedikit, terus harganya semakin tinggi saja, kami merasa rugi begitu pun pembeli sama rugi," kata Ade kepada Tempo, disela kesibukannya menutup kios miliknya di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis, 20 Agustus 2015.

Aep, 41 tahun, pedagang lainnya di pasar Kosambi merasakan hal yang sama. Menurut Aep, naiknya harga daging ayam kemungkinan karena bibit dan harga pakan ayam yang mahal. "Sehingga harganya sekarang mencapai Rp 42 ribu per kg," ujarnya.

Terkait aksi mogok berjualan yang dilakukan para pedagang daging ayam se-Bandung raya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghimbau agar para pedagang daging ayam berhenti untuk melakukan aksi mogok. Pasalnya, kata Ahmad, aksi mogok yang dilakukan para pedagang justru menyebabkan kesulitan bagi pedagang sendiri juga konsumen yang notabene merupakan warga masyarakat secara umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya tetap mengatakan jangan mogok ya, apapun keadannya dan saya juga sudah menelusuri beberapa penyebabnya," kata Aher--panggilan Ahmad kepada awak media seusai mengikuti acara diskusi publik bertema Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Tata Ruang, di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, Kamis, 20 Agustus 2015.

Menurut Aher, penyebab harga daging ayam melambung tinggi itu akibat dari diperkecilnya produksi Day Old Chick (DOC) oleh para produsen. Dengan demikian, kata dia, ketika bibit anak ayam dibatasi hingga nilai minimum maka menyebabkan harga daging ayam melonjak.

"Mereka khawatir setelah lebaran itu ada permintaan yang turun. Nah dampak dari DOC itu mulai terasa. Khawatir Konsumsi masyarakat menurun, para produsen DOC menurunkan produksinya," ujarnya.

Kedepan, ucap dia, pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berupaya agar produsen bisa kembali menormalkan masalah DOC supaya kelangkaan daging ayan tidak akan terjadi sampai berulang kali. Selain itu Aher pun berpesan agar masyarakat bisa lebih mandiri dengan medorong agar masyarakat bisa melakukan rekayasa pakan. Aher mencontohkan beberapa pengusaha di daerah Jawa Barat sudah ada yang berhasil melakukan rekayasa pakan.

"Salah satunya Ciamis, dia sudah bisa lebih mengendalikan produksinya karena tidak terlalu bergantung dengan masalah pakan, sehingga masalah pakan bisa terselesaikan. Lewat Koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat disana, khususmya para petani jagung," ucapnya.

Namun untuk solusi jangka pendek, pemerintah provinsi Jawa Barat berencana untuk melakukan Operasi Pasar guna menyiasati kelangkaan daging ayam. "Ya nanti kita kodinasikan dulu, kita bisa OP tapi kalau gak ada persediannya gimana," katanya.

Sebagaimana diketahui sejumlah pedagang daging ayam di wilayah Bandung raya tengah melakukan aksi mogok semenjak pukul 12.00 WIB Kamis, 20 Agustus 2015 hingga Ahad, 23 Agustus 2015. Otomatis selama 3 hari daging ayam praktis bakal langka karena aksi mogok pedagang itu. Hal itu sesuai dengan edaran yang sebarkan oleh Persatuan Pedagang Warung dan Pasar Tradisional (Pesat) Jawa Barat.

AMINUDIN | ADI PERMANA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Stabilkan Harga, KPPU Minta Bibit Ayam Tak Dimusnahkan  

24 Januari 2016

Gubernur Ahmad Heryawan dan Ketua KPPU Syarkawi Rauf (paling kiri) menanyakan fluktuasi harga ayam saat sidak di Pasar Suci, Bandung, Jawa Barat, 24 Januari 2016. KPPU akan selidiki kebijakan pemusnahan 6 juta stock parents yang diduga berpengaruh pada ketersediaan stok bibit ayam pedaging. TEMPO/Prima Mulia
Stabilkan Harga, KPPU Minta Bibit Ayam Tak Dimusnahkan  

Stok daging ayam anjlok karena bibit ayam dimusnahkan.


Suplai Ayam Berlimpah, Harga Tetap Tinggi, Ada Mafia?

17 September 2015

Pasca Mogok Berjualan, Harga Daging Ayam Masih Tinggi
Suplai Ayam Berlimpah, Harga Tetap Tinggi, Ada Mafia?

Harga ayam di peternak anjlok, tapi di pasar masih tinggi.


Langka Pasokan, Daging Ayam Jayapura Per Kilo Rp45 Ribu

9 September 2015

Pasca Mogok Berjualan, Harga Daging Ayam Masih Tinggi
Langka Pasokan, Daging Ayam Jayapura Per Kilo Rp45 Ribu

Harga daging ayam di pasar tradisional Hamadi, Kota Jayapura, Provinsi Papua, naik dari sebelumnya Rp30-35 ribu per ekornya menjadi Rp45 ribu.


Tiga Jam Operasi Pasar, Ayam di Bandung Ludes Diserbu

21 Agustus 2015

Konsumen membeli daging ayam dengan harganya yang naik kembali menjadi Rp 42.000 per kg, tiga jam sebelum para pedagang ayam mogok berjualan di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 20 Agustus 2015. Sejumlah pedagang ayam di daerah Jawa Barat sepakat mogok berdagang beberapa hari setelah harga ayam terus meroket sepanjang Agustus. TEMPO/Prima Mulia
Tiga Jam Operasi Pasar, Ayam di Bandung Ludes Diserbu

Bulog melakukan operasi pasar daging ayam selama penjual mogok.


Harga Daging Ayam di Kota Surabaya Turun

20 Agustus 2015

Ilustrasi daging ayam negeri. TEMPO/Prima Mulia
Harga Daging Ayam di Kota Surabaya Turun

Titin menjelaskan, turunnya harga daging ayam tersebut karena mulai lancarnya pasokan daging ayam potong.


Atasi Mogok Pedagang Daging Ayam, Bandung Gelar Operasi Pasar  

19 Agustus 2015

Ilustrasi daging ayam. TEMPO/Aditia Noviansyah
Atasi Mogok Pedagang Daging Ayam, Bandung Gelar Operasi Pasar  

Ridwan mencurigai ada mafia di balik tingginya harga daging ayam.


Pedagang Ayam Ancam Mogok, Ridwan Kamil Curiga Ada Mafia

19 Agustus 2015

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, seusai melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Balai Kota DKI Jakarta, 16 September 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pedagang Ayam Ancam Mogok, Ridwan Kamil Curiga Ada Mafia

Ridwan Kamil meminta Bulog melakukan operasi pasar untuk mengatasi pemogokan pedagang daging ayam.


Ada Ancaman Mogok, Pengusaha Katering Timbun Daging Ayam  

19 Agustus 2015

Warga membeli ayam ang harganya terus naik di Pasar Cicadas, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/3). Harga ayam negeri pedaging melonjak menjadi Rp 40.000 per kg. TEMPO/Prima Mulia
Ada Ancaman Mogok, Pengusaha Katering Timbun Daging Ayam  

Penjual daging ayam di Bandung sepakat mogok mulai Kamis hingga Jumat.


Konsumsi Ayam Potong Ditargetkan Naik

9 November 2010

Konsumsi Ayam Potong Ditargetkan Naik

Pengusaha mengklaim, konsumsi ayam broiler tidak berbahaya.


Daging Ayam Mati Kemarin Marak di Trenggalek

25 Agustus 2010

Daging Ayam Mati Kemarin Marak di Trenggalek

Beredar di pasar tradisional.