TEMPO.CO, Lamongan - Satu per satu anggota komplotan yang diduga menganiaya Mujianto, 45 tahun, bakal calon Bupati Lamongan, dibekuk penyelidik Kepolisian Resor Lamongan. Yang paling anyar adalah tersangka Slamet Supriyadi, joki sepeda motor yang ditangkap di persembunyiannya di Bontang, Kalimantan Timur. Tersangka lain, Sutomo—yang diduga sebagai penyedia fasilitas—ditangkap di Yogyakarta; serta Yulianto yang berperan sebagai mediator.
“Mereka ditangkap berurutan pada Rabu, 19 Agustus 2015,” kata Kepala Kepolisian Resor Lamongan Ajun Komisaris Besar Trisno Rahmadi kepada Tempo, Kamis, 20 Agustus 2015. Dengan ditangkapnya tiga tersangka itu berarti polisi telah menangkap enam tersangka.
Sebelumnya, polisi menangkap tiga orang. Yaitu Rojim, 50 tahun, penyandang dana, ditangkap di Graha Bunder Asri, Gresik, pada Sabtu, 15 Agustus 2015. Rojim ditangkap atas pengembangan penyidikan tersangka Edy Kamsu, 30 tahun, sebagai penerima order; serta Saiful Arifin, 33 tahun, anggota satuan pengamanan sebuah pertokoan, yang berperan sebagai pembacok korban. Mereka ditangkap pada Selasa, 11 Agustus 2015.
“Enam orang itu berkaitan satu sama lain,” ujar Trisno. Penangkapan itu bekerja sama dengan Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Unit IV Polda Jawa Timur, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, serta kepolisian di Yogyakarta.
Kini polisi memfokuskan penyidikan atas tersangka Rojim yang berlatar belakang kontraktor dan mantan calon anggota legislatif gagal dari PDI Perjuangan pada 2014. Kepada polisi, tersangka mengaku sakit hati sehingga menyuruh menghabisi korban Mujianto. Imbalannya, jika korban meninggal dunia, honornya sebesar Rp 150 juta. Namun, jika luka-luka, honornya hanya Rp 50 juta. “Polisi masih mendalami penyidikan,” tutur Trisno.
Mujianto dibacok di depan rumahnya di Dusun Bulak, Desa Semberaji, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Senin malam, 10 Agustus 2015. Korban terluka serius pada kepala dengan delapan jahitan, leher sepuluh jahitan, dan tangan kanan delapan jahitan.
Polisi menyita sebilah pedang sepanjang 90 sentimeter, helm, masker penutup wajah, baju korban yang berlumuran darah, serta kopiah yang robek tersayat pedang. Sueb, 49 tahun, bakal calon Wakil Bupati Lamongan yang berpasangan dengan Mujianto, menyatakan terima kasih kepada polisi yang bertindak cepat. “Saya berharap kasus ini terbongkar, termasuk motif penganiayaannya,” ucapnya kepada Tempo.
SUJATMIKO