Uniknya, Aldo ternyata bisa menyerap buku yang dibacakan ibunya itu. "Dia bisa menjawab soal-soal yang ada dalam buku itu," katanya. Selain itu, Aldo banyak belajar melalui situs belajar online. "Kami sendiri malah kurang paham," ucap pemilik studio musik tersebut. Kebetulan, Masoed melengkapi rumahnya dengan fasilitas Internet sejak Aldo masih balita.
Meski demikian, Aldo memiliki berbagai aktivitas lain di luar sekolah. Dia memiliki grup band Star Boy yang pernah pentas di sejumlah kota. Seperti layaknya remaja lain, Aldo juga menyukai game dari perangkat playstation yang dimiliki. Aldo juga sering tampil dalam acara hari bebas kendaraan yang digelar setiap Minggu. "Dia memiliki komunitas skateboard dan dance," ucap Masoed.
Baca juga:
Warga Kampung Pulo Tolak Menyerah, Ahok Bongkar Rahasia
Kampung Pulo Digusur: Warga Lewat Kritis Dihajar Satpol PP
Dulu, saat usianya baru 5,5 tahun, Aldo ditolak masuk SD karena belum cukup umur. Padahal, saat mengikuti tes minat dan bakat, Aldo mampu mengiringi beberapa guru dalam bermain musik. Aldo main drum untuk mengiringi guru di sekolah itu.
Akhirnya, Masoed mendaftarkan anaknya di SD Negeri 16 Surakarta, Jawa Tengah. "Dia diterima di sekolah itu," ucap Masoed. Meski diterima, Masoed harus menandatangani surat pernyataan bahwa dia tidak keberatan jika nanti anaknya tidak naik kelas lantaran kesulitan mengikuti pelajaran. Ternyata Aldo hanya perlu waktu lima tahun untuk bisa menyelesaikan pendidikan di SD.
Dia mengikuti kelas akselerasi saat menginjak kelas 2. Aldo kemudian melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Surakarta yang juga menyediakan kelas akselerasi. Aldo lalu meneruskan pendidikannya di SMA 1 Solo yang diselesaikan dalam dua tahun.
AHMAD RAFIQ
Baca juga: Tansfer Pedro: Van Gaal Keok, Dikalahkan Pacar Fabregas