TEMPO.CO, Bandung – Setelah mogok berjualan pekan lalu, para pedagang daging sapi di Bandung masih mengeluhkan mahalnya harga daging sapi. Di Pasar Kosambi, Kota Bandung, misalnya, harga daging sapi masih berada di level Rp 110 ribu, bahkan Rp 120 ribu, per kilogram.
Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Kosambi, Rizki, 50 tahun, mengeluhkan harga daging yang tak kunjung turun pasca-Lebaran. Ia mengatakan, untuk saat ini, kenaikan harga berada di kisaran 10 persen. “Ya masih gini-gini aja, belum turun dari harga biasanya,” katanya kepada Tempo, Rabu, 19 Agustus 2015.
Rizki mengatakan, akibat harga yang masih tinggi, penjualan daging sapinya pun masih sepi dari pembeli. Namun ia tidak mengetahui secara pasti mengapa harga sapi masih tinggi. “Enggak tahu naiknya kenapa. Kalau naik, ya, dari bandar segitu, cuma enggak tahu bandar dari mana,” ucapnya.
Adapun Asep Dawab, 43 tahun, pedagang di Pasar Cihaur Geulis, Kota Bandung, bernasib sama. Dia masih mengeluhkan harga daging yang tak kunjung turun hingga berimbas sepinya pembeli. “Harga mah tetep aja, enggak turun-turun, pernah turun seribu,” ucapnya.
Menurut Asep, idealnya harga daging sapi sebesar Rp 90-95 ribu per kilogram seperti saat sebelum puasa. Ia pun mengaku harga tersebut mengikuti harga dari bandar. “Ini juga paling yang belinya dari tukang bakso dan rumah makan. Yang biasa-biasa paling beli sekilo atau setengah,” ujarnya.
Pengelola Pasar Kosambi, Ahmad Sopandi, mengatakan harga rata-rata daging ayam adalah Rp 38-40 ribu per kilogram. "Memang, semenjak mogok kemarin, harga sapi belum turun-turun," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo hingga pukul 12.00, beberapa pedagang daging di Pasar Cihaur Geulis dan Kosambi belum juga tutup. Sebab, masih banyak daging yang belum laku terjual. Padahal, menurut Asep, para pedagang sudah berjualan sejak pukul 02.00 dinihari.
Asep dan Rizki pun berharap pemerintah segera mengatasi ketidakstabilan harga daging sapi ini. “Mudah-mudahan pembelinya juga banyak, meskipun harga turun kan kalau pembelinya enggak ada ya sama aja,” ucap Asep.
ADI PERMANA