TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Divisi Operasi PT Pos Indonesia (Posindo) Regional XI Papua, Hubertus Supriyanto, menegaskan pihak manajemen berencana menukar sisa uang Rp 6,5 miliar yang ditemukan tim SAR Gabungan di lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air jenis ATR 42 PK YRN pada Rabu sore, 19 Agustus 2015.
"Sisa uang yang ditemukan akan dihitung ulang dan dicek mana yang masih dalam kondisi baik dan mana yang sudah rusak. Bila ada yang rusak, akan kami tukar ke Bank Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya," kata Hubertus kepada wartawan, Rabu sore, 19 Agustus 2015.
Kepala PT Posindo Regional XI Papua, Agus Budi Satriyo, menegaskan meski uang miliaran rupiah itu ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi sudah terbakar, tapi uang tersebut harus tetap diambil sebagai barang bukti. "Kami tak terlalu berharap uang itu kembali sesuai nilainya sebab hal ini musibah. Tapi tetap harus diambil sesuai kondisi yang ada," katanya.
Selain membawa 54 orang, pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 yang jatuh di Distrik Okbape di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada pukul 14.55 WIT, Minggu sore, 16 Agustus 2015 itu juga membawa uang sebesar Rp 6,5 milyar.
Uang sebesar itu merupakan dana program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) yang rencananya akan disalurkan oleh pihak Kantor Pos Jayapura bagi masyarakat miskin yang ada di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang.
Uang bantuan sosial ini dibawa empat orang pegawai Posindo Papua yang ikut menumpangi pesawat Trigana Air yang mengalami musibah itu. Keempat pegawai itu adalah Yustinus Hurulean, MN Aragay, Agustinus Luarmase dan Teguh.
CUNDING LEVI