Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Upaya Aher Agar Pedagang Ayam Tak Mogok  

image-gnews
Pedagang ayam potong. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pedagang ayam potong. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta pedagang ayam mengurungkan aksi mogok yang rencananya dimulai besok, Kamis, 20 Agustus 2015 pukul 12.00 WIB. “Jangan mogok. Enggak menyelesaikan masalah kalau mogok,” kata dia di Bandung, Rabu, 19 Agustus 2015.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, masih mengupayakan agar pedagang mengurungkan ancaman mogoknya itu. “Kita terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dengan para produsen supaya tidak mogok. Kita cari penyebabnya,” kata Aher.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Fery Sofwan Arif mengatakan, bersama Bulog masih mempersiapkan Operasi Pasar daging ayam mengantisipasi pedagang mogok. “Tunggu besok pagi. Kami upayakan, pemerintah tugasnya mengupayakan semaksimal mungkin. Karena mogoknya jam 12 siang, masih ada waktu,” kata dia.

Fery mengatakan, instansinya akan mempertemukan perwakilan pedagang ayam, dengan peternak untuk mencari solusi. Pertemuan itu rencanaya akan dilakukan besok, 20 Agustus 2015, di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat

Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha mengatakan, pasokan ayam saat ini turun hingga 40 persen dari kondisi normal imbas pengurangan produksi saat Lebaran. “Peternak mengurangi produksi antara 50 persen sampai 40 persen,” kata dia di Bandung, Rabu, 18 Agustus 2015.

Doddy mengaku, peternak ayam menjamin pasokan akan kembali normal akhir bulan ini. "Tunggu sampai akhir bulan,” kata dia.

Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jabar, Herry Dermawan membenarkan pasokan ayam dari peternak turun. “Turunnya sampai 40 persen,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 Agustus 2015.

Herry mengatakan, turunnya produksi ayam selepas Lebaran merupakan siklus tahunan. “Siklusnya memang seperti itu. Ditambah sekarang pedagang bakso sudah pakai daging ayam gara-gara harga daging sapi mahal,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Herry, turunnya pasokan ayam saat ini karena produksi ayam yang dimulai sepekan jelang Lebaran lalu tidak maksimal karena pasokan bibit turun. “Ayam umurnya 32 hari, saat H-7 sampai H+7, DOC atau bibit ayam itu sedikit karena Lebaran,” kata dia.

Sejumlah alasan menjadi sebab pasokan bibit seret saat itu, mulai dari karyawan libur hingga transportasi yang terganjal arus mudik dan arus balik. Peternak saat itu memilih mengurangi ayam di kandang. “Dampakya itu sekarang setelah 32 hari, untuk panen antara tanggal 12 Agustus sampai 25 Agustus,” kata Herry.

Herry mengatakan, menutupi minimnya pasokan ayam, sejumlah peternak ada yang memaksa panen sebelum waktunya. “Harusnya setelah 32 hari, ada yang baru 28 hari sudah panen,” kata dia.

Menurut Herry, imbas pasokan ayam dari peternak di Jawa Barat ini juga turut dirasakan Jakarta. Dia beralasan, hampir 40 persen produksi ayam di wilayah Jawa Barat untuk memasok kebutuhan DKI. “Jakarta itu pasar menggiurkan, sehari bisa 1,2 juta ekor ayam,” kata dia.

Herry mengatakan, kendati pasokan seret, harga ayam di peternak masih terhitung normal. “Harga di peternak saat ini paling tinggi Rp 22 ribu per ekor, setelah dipotong dan dibersihkan, harusnya di pasar harganya Rp 34 ribu sampai Rp 35 kilogram itu sudah untung. Tapi ternyata pedagang jualnya Rp 40 ribuan,” kata dia.

Soal pedagang ayam yang memilih mogok, Herry mengaku, peternak malah untung. ”Alhamdulillah, kita bisa panen tepat waktu. Kemarin kita terpaksa panen maju,” kata dia. Aksi mogok pedagang itu memberi waktu bagi peternak untuk mengejar umur panen ayam.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

7 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

8 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

13 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

21 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.


Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

22 hari lalu

Ilustrasi bus (Pixabay)
Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

Sopir bus di Seoul, Korea Selatan ramai-ramai mogok kerja memprotes besaran upah. Akibatnya sektor transportasi lumpuh.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

39 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

49 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?