TEMPO.CO, Bandung - Kepala Biro Humas, Protokol, dan Umum, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Ruddy Gandakusumah mengatakan, pemerintah povinsi akan membenahi lapangan Gasibu di depan Gedung Sate Bandung dalam tiga bulan ini. “Total anggarannya Rp 16 miliar,” kata dia di Bandung, Rabu, 19 Agustus 2015.
Ruddy mengatakan, proyek pembenahan Lapangan Gasibu itu sudah disiapkan sejak dua tahun lalu. Proyek itu tak kunjung dikerjakan karena gagal lelang. Rencana pembenahan Lapangan Gasibu tahun ini juga nyaris tak terlaksana gara-gara gagal lelang. “Akhirnya yang bisa dilaksanakan itu Rp 16 miliar, dari Pagu Rp 25 miliar. Sisanya nanti akan dikerjakan tahun berikutnya,” kata dia.
Menurut Ruddy, proyek Revitalisasi Gasibu itu akhirnya hanya ditujukan pada kawasan Lapangan Gasibu. Sedianya dengan anggaran Rp 25 miliar itu menyasar hingga Monumen Perjuangan Jawa Barat. “Apa yang dibangun tidak mengubah fungsi dasarnya sekarang sebagai ruang publik,” kata dia.
Ruddy mengatakan, pembenahan akan dilakukan pada seluruh Lapangan Gasibu. Salah satunya meluruskan posisi lapangan agar segaris dengan sumbu imajiner antara puncak tusuk sate Gedung Sate dengan Gunung Tangkubanparahu. “Diharapkan pucuk sate itu sama dengan Tangkubanparahu, satu sumbu dengan lapangan Gasibu.Ini kan tidak, Gasibu agak nyengsol (miring),” kata dia.
Sekaligus sejumlah fasilitas baru akan ditambahkan pada Lapangan Gasibu selain memperbaiki rumput lapangan serta jogging track yang ada. Fasilitas baru yang ditambah itu diantaranya, toilet umum, mushola, perpustakaan, serta taman tematik. Rencana semula membangun terowongan bawah tanah yang menjadi penghubung antara Lapangan Gasibu kawasan Monumen Perjuangan batal dilaksanakan tahun ini.
Khusus soal toilet itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta agar kualitasnya setara dengan toilet hotel bintang lima. “Itu akan menjadi toilet percontohan yang layak pakai dan dijaga kebersihannya layaknya di hotel bintang lima,” kata Ruddy.
Ruddy mengatakan, pembenahan lapangan Gasibu akan dimulai dalam beberapa hari ini. Targetannay, Desember 2015 rampung. “Siang ini juga sudah akan dimulai loading,” kata dia.
Menurut Ruddy, masih dibicarakan bersama dengan kontraktor yang melaksanakan pembenahan lapangan itu soal kemungkinan ditutup tidaknya Lapangan Gasibu selama proyek pembenahan berlangsung. “Akan menghalangi akses publik, tapi tidak seluruhnya. Bertahap,” kata dia. “Tapi kalau harus mengejar target selesai. Apa boleh buat akan ditutup.”
Ruddy mengatakan, rencana pembenahan kawasan Gasibu tidak hanya menjangkau hingga Monumen Perjuangan Jawa Barat, tapi juga menyiapkan Jalan Diponegoro dari Masjid Pusdai hingga Jalan Cilamaya menjadi kawasan pedestrian. “Ini masih dibicarakan dengan pemerintah Kota Bandung,” kata dia. Salah satu opsinya yang tengah dibahas, mengganti aspal hitam Jalan Diponegoro dengan batu granti seperti yang digunakan di Jalan Braga dan Jalan Dalem Kaum Bandung.
Pencanangan revitalisasi kawasan Gasibu di depan Gedung Sate Bandung itu diumumkan Gubernur Ahmad Heryawan di sela apel Hari Jadi Jawa Barat ke 70 di lapangan itu, Rabu, 19 Agustus 2015. “Lapangan Gasibu akan ditata dengan baik. Di kiri kanan lapangan ini akan ada kawasan perpustakaan dan barang cinderamata, museum kecil dan mushola. Di sini juga akan ada toilet dengan kualitas hotel bintang lima,” kata dia, Rabu, 19 Agustus 2015.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, toilet publik dengan kualitas hotel bintang lima menjadi standar di negara tetangga Singapura. “Di Singapura, toilet umum sudah bintang lima. Di sini akan ada toilet dengan kualitas sekelas hotel bintang lima,” kata dia.
AHMAD FIKRI