TEMPO.CO, Bojonegoro -Ridwan,20 tahun, mahasiswa dan Budiarto,18 tahun, pelajar tewas tenggelam saat mandi di kawasan hutan obyek wisata air terjun Kedung Maor, Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Rabu 19 Agustus 2015. Kedua korban kemungkinan tidak bisa berenang sehingga tenggelam di kedung atau danau kecil di kawasan hutan jati itu.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temayang, melakukan evakuasi jenasah dari areal air terjun Kedung Maor. Jenasah kedua korban asal Desa Wadang Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, sempat diperiksa.
Awal kejadiannya, dua korban bersama dua temannya, yaitu Muksin dan Yanto, menikmati air terjun yang berada sekitar 30 kilometer arah selatan Kota Bojonegoro, sekitar tengah hari. Mereka berangkat dari rumahnya di Kecamatan Ngasem yang berjarak sekitar 55 kilometer dari areal wisata itu.
Selama kemarau, tujuan wisata di hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tretes, Kesatuan Pemangkuan Hutan Bojonegoro ini cukup banyak dikunjungi. Apalagi, air di danau berukuran setengah lapangan bola itu, jernih. Sesampai di lokasi, ke empat anak muda itu, mandi di lokasi Kedung Maor.
Awalnya, mereka berenang sambil bercanda di pinggiran kedung. Tetapi setelah itu kedua korban mencoba berenang ke tengah. Beberapa menit setelahnya, tiba-tiba dua pemuda tersebut terlihat kesulitan mengendalikan tubuhnya saat berada di tengah danau dengan kedalaman sekitar 1,5 meter hingga 2 meter ini. Tubuhnya, timbul tenggelam dan sempat berteriak minta tolong.
Kedua temanya, menyangka kedua korban pura-pura tenggelam. Tetapi tubuh kedua anak muda itu, tidak muncul di permukaan, sehingga dua temannya kebingungan minta pertolongan. Sayang, pertolongan terlambat. Korban sudah tenggelam lebih dari 15 menit lamanya.
Warga di sekitar Kedung Waor, di Desa Kedungsumber, datang ke lokasi bersama anggota BPBD Temayang. Setelah dicari dengan menyelam secara tradisional, dua pemuda itu ditemukan sudah tidak bernyawa. “Mungkin tidak bisa berenang,” ujar Kepala Desa Kedungsumber Kardi.
Komandan SAR Bojonegoro, Sukirno mengatakan, proses evakuasi berjalan cepat karena medan air terjun cukup mudah. Hanya saja, penyebab tenggelam, kemungkinan karena korban belum pandai berenang. “Untuk sementara penyebabnya itu.” Dia berharap warga memperhatikan masalah keselamatan jiwa, jika hendak berekreasi di sungai, danau dan sejenisnya. Dampaknya bisa fatal, seperti tenggelam karena tidak bisa berenang.
SUJATMIKO