TEMPO.CO, Jakarta - Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga saat ini belum dapat memberikan keterangan terkait dengan kecelakaan pesawat Trigana Air. Ketua Subkomite Udara KNKT Masruri mengatakan CVR (cockpit voice recorder) pesawat Trigana Air baru diserahkan ke KNKT.
"Kami belum bisa ngomong apa-apa, masih butuh analisis," katanya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 19 Agustus 2015.
Adapun FDR (flight data recorder) pesawat Trigana masih belum ditemukan. Analisis CVR sendiri butuh waktu minimal sebulan. Setelah selesai membaca data, baru KNKT bisa mengungkapkan penyebab pesawat nahas ini kandas di pegunungan.
Saat ini, karena belum ada data yang bisa diungkapkan, KNKT tak mau membeberkan dugaan apa pun. "Kami tak boleh menyimpulkan terlalu dini," ujarnya.
Sebelumnya, pesawat Trigana Air IL-257 rute Jayapura-Oksibil yang membawa 54 penumpang, di antaranya lima kru pesawat, hilang kontak setelah sekitar setengah jam lepas landas dari Bandara Sentani, Jayapura, Papua. Keesokan harinya, serpihan pesawat ditemukan tidak jauh dari titik hilangnya pesawat, yakni lereng Bukit Oksok, atau sekitar 7-8 mil dari Bandara Oksibil.
URSULA FLORENE SONIA