TEMPO.CO , Depok - Mekanik Pesawat Trigana Air, Mario Rheso Buntoro, 36 tahun, yang ikut dalam rombongan nomor penerbangan IL-257, mempunyai hobi memodifikasi motor. Bahkan, Mario didampuk menjadi Ketua II RG R Rider Community Jakarta. (Lihat Video: Kronologi Hilangnya Pesawat Trigana Air)
"Mas Rio sangat suka mengoprek motor. Bahkan motor yang sudah rusak dibeli sama dia jadi bagus lagi," kata Ahmad zakaria, adik ipar Mario di Perumahan Griya 8 Cinere Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok, Selasa 18 Agustus 2015.
Mario, kata dia, mengoleksi motor RG R di rumahnya. Bahkan, dia mempunyai tujuh motor dan empat diantaranya adalah motor RG R. "Kalau di rumah motornya meskipun masih terlihat bersih tetap diberwsihkan. Tidak bisa lepas dari motor-motor kesayangannya," kata dia.
Selain itu, Mario juga sering ikut turing motor bila libur. Sebab, jam kerja Mario, bisa sampai tiga pekan ada di Papua, dan dua pekan di rumahnya. "Dari dulu memang hobinya memang di motor," ujar dia. (Baca: EKSKLUSIF: Detik-detik Jatuhnya Trigana Air di Papua)
Mario menjadi salah satu korban pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan 257 rute Jayapura-Oksibil, yang hancur menabrak tebing di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Ahad kemarin. Pria 33 tahun itu meninggalkan seorang istri serta dua anak berumur 7 dan 3 tahun.
Seperti diketahui, pesawat Trigana Air IL-257 rute Jayapura-Oksibil hilang Ahad sore lalu. Pesawat lepas landas dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT dan diperkirakan tiba di Oksibil pada pukul 15.04 WIT. Namun, pesawat kehilangan kontak dengan Menara Oksibil pada pukul 14.55 WIT.
Pesawat itu membawa 49 orang penumpang terdiri atas 44 orang dewasa, tiga orang anak-anak, dan dua orang bayi. Terdapat lima orang kru dalam pesawat Trigana Air IL-257, yaitu pilot capt Hasanudin, flight officer Ariadin F, pramugari Ika N dan Dita A, teknisi Mario. (Lihat Video: Inilah Daftar Kecelakaan Pesawat di Papua)
IMAM HAMDI