TEMPO.CO, Sidrap - Saling berebut lahan peternakan itik petelur di kawasan Ulo'E, Desa Botto, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Selasa dinihari, 18 Agustus 2015, mengakibatkan terjadinya perkelahian yang tidak berimbang.
Salah seorang peternak, Suardi, 52 tahun, warga Desa Manisa, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, menghadapi pengeroyokan oleh dua orang bersaudara, kakak dan adik, M, Ali, 44 tahun, dan Ammang, 42 tahun.
Suardi sempat melakukan perlawanan. Namun, lelaki itu tewas di tangan kakak beradik warga Desa Kampale, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap itu.
Kepala Kepolisian Resort Sidrap, Ajun Komisaris Besar Anggi N Siregar, mengatakan Suardi meninggal dunia di tempat kejadian perkara. Kepalanya hancur terkena sabetan parang. Parang juga melukai bagian paha kanan dan punggung. “Lukanya cukup parah, sehingga meninggal dunia di tempat kejadian perkara," katanya, Selasa, 18 Agustus 2015.
Menurut Anggi, meski perkelahian tidak berimbang, Ali dan Amang mengalami luka akibat sabetan parang Suardi. Saat ini keduanya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Nene Malomo di Kabupaten Sidrap,
Anggi menjelaskan, selain Ali dan Amang, masih ada dua orang lainnya yang juga ikut menyeroyok Suardi. Namun, keduanya melarikan diri saat polisi tiba di tempat kejadian perkara. “Kedua orang yang itu masih dalam pengejaran, tapi identitasnya sudah kami ketahui,” ujarnya.
Anggi mengatakan, penyidik di Kepolisian Sektor Pitu Riase, yang menangani kasus itu masih mengembangkan penyeidikan. "Selain motif perebutan lahan, jangan sampai ada motif lainnya," ucapnya.
DIDIET HARYADI SYAHRIR