Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sensasi Lubuk Larangan: Tradisi Kuno Penyelamat Lingkungan

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Warga menggotong ikan Belida yang merupakan hasil tangkapan warga dalam tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan yang digelar Sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. Dari hasil pelelangan ikan, uang terkumpul sekitar 20 juta rupiah yang akan digunakan warga untuk membangun Masjid dan sebagai uang khas desa. TEMPO/Riyan Nofitra
Warga menggotong ikan Belida yang merupakan hasil tangkapan warga dalam tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan yang digelar Sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. Dari hasil pelelangan ikan, uang terkumpul sekitar 20 juta rupiah yang akan digunakan warga untuk membangun Masjid dan sebagai uang khas desa. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

Hendri mengaku, tradisi lubuk larangan Desa Tanjung Belit secara langsung telah membangkitkan kesadaran masyarkat untuk menjaga hutan dan sungai. Terlebih wilayah tersebut berada dalam kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling yang kaya dengan ekosistem alam yang masih alami. "Mereka telah ikut melakukan konservasi alam," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wajib Baca: Tak Cuma JK, Ahok pun Tak Hormat Bendera: Ini Alasannya

Masyarakat sadar betul pentingnya menjaga sungai. Sebabnya, warga sekitar hingga kini bergantung dengan sungai, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun transportasi. Perangkat desa sangat mengkhawatirkan potensi kerusakan lingkungan akibat tambang dan perambahan liar. Untuk itu, mereka merancang peraturan ekowisata untuk menjaga kelestarian alam. "Tak boleh ada penambangan pasir dan penambangan pohon dalam jumlah besar," ujar Hendri.

Wisatawan antusias melihat warga ikuti tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan di sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 17 Agustus 2015. Dalam tradisi, warga diminta tidak mengambil ikan di aliran sungai yang sudah disepakati sebagai lubuk larangan selama satu tahun. TEMPO/Riyan Nofitra

Lembaga konservasi alam World Wildlife Fund (WWF) Riau menilai tradisi lubuk larangan merupakan kearifan lokal masyarakat desa yang patut dipertahankan untuk menjaga kelestarian sungai dan hutan. Juru bicara WWF Riau, Syamsidar, menyebutkan, melalui tradisi Lubuk Larangan warga Desa Tanjung Belit mempunya visi penyelamatan lingkungan.

Terlebih lagi desa tersebut berada dalam kawasan penyangga Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling. Untuk menjaga sungai agar tetap terjaga dan tidak tercemar, warga memulainya dengan menjaga hutan. Warga sadar dampak perambahan hutan mengakibatkan arus air semakin deras yang mengakibatkan banjir.

Baca Pula: Libatkan Wanita, Pria Ini Tak Kapok dan Lihai Menipu Polisi

Akibatnya, ikan pun tidak dapat bertahan di satu tempat. Dengan demikian, menurut Syamsidar, hutan alam yang terjaga bakal mempertahankan populasi kenanekaragaman hayati yang menghuni Bukit Rimbang Baling, terutama Harimau Sumatera. "Berkat kepedulian warga menjaga sungai, secara langsung juga menjaga hutan," kata Syamsidar.

Warga menggotong ikan Belida yang merupakan hasil tangkapan warga dalam tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan yang digelar Sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. Dari hasil pelelangan ikan, uang terkumpul sekitar 20 juta rupiah yang akan digunakan warga untuk membangun Masjid dan sebagai uang khas desa. TEMPO/Riyan Nofitra

Bukit Rimbang Bukit Baling memiliki luas 136 ribu hektare, memiliki topografi berbukit dengan kemiringan 25-100 persen. Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling terletak 90 kilometer dari ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru. Akses ke sana bisa melalui jalur lintas tengah Taluk Kuantan sekitar 2,5 jam, menuju Desa Gema Kampar Kiri atau lewat Desa Tanjung Belit sebagai pintu masuk utama.

Berita Menarik: Si Cantik Bawa Bendera: Ini yang Ditakutkan di Depan Jokowi

Tidak hanya sebagai habitat hewan langka, hutan Bukit Rimbang Bukit Baling juga memiliki potensi ekowisata alami. Desa Tanjung Belit merupakan desa wisata dengan banyak keindahan. Susunan rumah panggung milik masyarakat di tepian Sungai Subayang tertata rapi. Pohon kelapa tumbuh rindang. Bukit barisan nan hijau mengelilingi kampung menawarkan pemandangan indah.

Penduduk yang ramah membuat pengunjung merasa nyaman berlama-lama di sana. Hutan Bukit Rimbang Baling memiliki banyak air terjun yang bisa disinggahi dengan keasriannya, seperti air terjun Batu Dinding, air terjun Melancar atau air terjun Pangkalan Kapas. Air mengalir dari perbukitan yang sangat jernih, cukup memberikan kesegaran bagi pengunjung yang sekedar ingin mandi sambil menikmati alam.

RIYAN NOFITRA

Simak Berita Ini

Cemas di Depan Jokowi,Ini Hebatnya Si Cantik Pembawa Bendera
IPB Kalahkan UI Jadi Universitas Terbaik, Ini Sebabnya
Apes, Pencuri Ini Terjebak di Mobil Curian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

27 hari lalu

Kondisi Ruas Tol Sedyatmo  KM 27  arah Bandara Seoekarno-Hatta, masih tergenang air luapan Kali Angke, Jumat  22 Maret 2024.FOTO: dokumen  Jasa Marga
Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

30 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.


500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

Gunung Marapi mengalami erupsi pada Jumat, 19 Januari 2024, pada 10.14 WIB dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 500 meter. (Antara/HO-Dokumen Pribadi)
500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.


BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.


Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Kanal di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, tempat masyarakat membuang kotorannya, Rabu 13 Desember 2023. Foto: Didit Hariyadi
Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.


Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

18 Desember 2023

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik, terlihat dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat, 8 Desember 2023. Data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi pada Jumat hingga pukul 08.00 WIB, telah terjadi letusan sebanyak lima kali dan hembusan 13 kali, dengan intensitas jumlah letusan menurun dibandingkan beberapa hari sebelumnya.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.


BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

8 Desember 2023

Foto udara Bendungan Sadawarna di Desa Tanjung, Kecamatan Surian, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2023. Bendungan Sadawarna juga berfungsi sebagai salah satu pengendali banjir yang kerap kali terjadi di kawasan Kabupaten Subang. TEMPO/Prima Mulia
BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.


Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

28 November 2023

Warga melihat busa yang menutupi aliran Curug Kali Baru di RT004/01 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Senin 27 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

Pemkot Depok sedang menelusuri munculnya busa yang menutupi areal Curug Kali Baru, Cimanggis


Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Wisatawan domestik saat menikmati keindahan alam Kali Biru Raja Ampat, Sabtu (2/10). (Antara/ Ernes Broning Kakisina)
Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.


Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

27 Oktober 2023

Sebuah ilustrasi menunjukkan bagaimana lanskap seukuran Belgia yang terletak di Wilkes Land, Antartika Timur akan tampak jika lapisan es tebal yang menutupinya terangkat. Stewart Jamieson, Universitas Durham/Handout melalui REUTERS
Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

Lanskap kuno yang terbentuk oleh sungai terungkap jauh di bawah es Antartika.