Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aura Mistis Lubuk Larangan: Ikan Dibuang, Hilang Sekejap (1)

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Warga memperlihatkan ikan hasil tangkapan dalam tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan di sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. TEMPO/Riyan Nofitra
Warga memperlihatkan ikan hasil tangkapan dalam tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan di sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 16 Agustus 2015. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

Ada ritual khusus sebelum masyarakat ramai-ramai masuk Lubuk Larangan. Warga berdoa bersama untuk keselamatan. Tiga orang yang dituakan diberi kesempatan pertama turun ke sungai. Mereka adalah Datuk Godang, Datuk Dubalang Setio dan Datuk Singo. Datuk Godang merupakan pemimpin di sungai, Datuk Dubalang Setio bertugas membagi ikan, sedangkan Datuk Singo menjadi pemimpin di darat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wajib Baca: IPB Kalahkan UI Jadi Universitas Terbaik, Ini Sebabnya

Begitu masuk sungai, Datuk Godang menjala ikan pertanda panen ikan dimulai. Ikan tangkapan pertama lalu dipotong langsung di atas perahu sambil mengucap mantra: "Darah taserak untuk datuak, dagiang nan masak untuak anak cucu adam". Potongan kepala ikan dibuang ke daratan. Bagian badan dikembalikan ke sungai. Tidak jelas siapa yang dimaksud datuk dalam ritual itu, namun, Warga meyakini ada bau mistis.

"Saya tidak tahu persis siapa datuk yang dimaksud, tapi ini sudah dipercaya turun temurun. Kepala ikan yang di buang kedarat pun seketika hilang," katanya.

Tidak lama kemudian warga pun beramai-ramai turun ke sungai naik perahu menjala ikan. Benar saja, sekali jala terkembang, tiga hingga lima ekor ikan berukuran besar pun berhasil diangkat. Pelbagai jenis ikan hasil tangkapan warga di Lubuk Larangan seperti belida, patin, baung, sengaek, tapah, dan selais. Sedangkan para remaja lebih memilih menyelam menangkap ikan dengan panah-panah.

 Wisatawan antusias melihat warga ikuti tradisi Panen Ikan Lubuk Larangan di sungai Subayang, Desa Tanjung Belit, Kampar Kiri, Riau, 17 Agustus 2015. Dalam tradisi, warga diminta tidak mengambil ikan di aliran sungai yang sudah disepakati sebagai lubuk larangan selama satu tahun. TEMPO/Riyan Nofitra

Warga desa melebur menjadi satu di tepian lubuk. Susana terjalin penuh keakraban. Canda dan tawa mengalir begitu saja. Sorak sorai saling bersahutan, tatkala ada warga yang berhasil mengangkat ikan dalam jumlah banyak dan besar. Teriakan bernada ejekan sesekali terdengar saat ada warga yang justru tidak mendapat ikan sama sekali saat jala diangkat. "Panen ikan ini sekalian ajang silaturahmi," ujar Epri.

Berita Terbaru: Apes, Pencuri Ini Terjebak di Mobil Curian

Para wanita bertugas melepaskan ikan-ikan dari jeratan daging. Kemudian ikan hasil tangkapan bersama itu dikumpulkan. Ikan tersebut tidak serta merta dibagi-bagi secara gratis kepada para pemancing. Warga yang ingin mendapatkan ikan mesti mengikuti proses pelelangan. "Ikan yang dilelang harus berukuran besar," kata Epri.

RIYAN NOFITRA

Berita Terpopuler
Nanan Soekarna: Kami Konvoi, Wajar Dikawal Polisi
Trigana Air yang Jatuh di Oksibil Bawa Dana Rp 6,5 Miliar
Soeharto Diusulkan Menjadi Pahlawan Perintis Kemerdekaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

1 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

32 hari lalu

Kondisi Ruas Tol Sedyatmo  KM 27  arah Bandara Seoekarno-Hatta, masih tergenang air luapan Kali Angke, Jumat  22 Maret 2024.FOTO: dokumen  Jasa Marga
Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

35 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.


500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

Gunung Marapi mengalami erupsi pada Jumat, 19 Januari 2024, pada 10.14 WIB dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 500 meter. (Antara/HO-Dokumen Pribadi)
500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.


BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.


Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Kanal di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, tempat masyarakat membuang kotorannya, Rabu 13 Desember 2023. Foto: Didit Hariyadi
Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.


Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

18 Desember 2023

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik, terlihat dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat, 8 Desember 2023. Data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi pada Jumat hingga pukul 08.00 WIB, telah terjadi letusan sebanyak lima kali dan hembusan 13 kali, dengan intensitas jumlah letusan menurun dibandingkan beberapa hari sebelumnya.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.


BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

8 Desember 2023

Foto udara Bendungan Sadawarna di Desa Tanjung, Kecamatan Surian, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2023. Bendungan Sadawarna juga berfungsi sebagai salah satu pengendali banjir yang kerap kali terjadi di kawasan Kabupaten Subang. TEMPO/Prima Mulia
BRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan

BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.


Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

28 November 2023

Warga melihat busa yang menutupi aliran Curug Kali Baru di RT004/01 Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Senin 27 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Busa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya

Pemkot Depok sedang menelusuri munculnya busa yang menutupi areal Curug Kali Baru, Cimanggis


Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Wisatawan domestik saat menikmati keindahan alam Kali Biru Raja Ampat, Sabtu (2/10). (Antara/ Ernes Broning Kakisina)
Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.