Pos perbatasan Long Nawang ini memang terletak cukup jauh dari perkampungan penduduk. Butuh waktu satu jam melewati jalan rusak dan berkelok menuju lokasi. Pos ini terletak sekitar lima kilometer dari pos perbatasan Malaysia, yang lebih sering disebut Tapak Mega. Namun, tentara Malaysia biasanya hanya berjaga selama satu bulan kemudian ditinggal tiga bulan.
Hery mengatakan kondisi perbatasan di Malaysia lebih baik dibanding Indonesia. Malaysia memiliki infrastruktur jalan yang bagus dan listrik yang lebih memadai. Tak heran banyak orang Indonesia yang memilih bekerja di Malaysia. Mereka bisa bolak-balik Indonesia-Malaysia tanpa identitas. Namun, sejak enam bulan lalu, jalan penghubung antara Long Nawang dan Tapak Mega diputus pihak Malaysia tanpa alasan. "Kata tentara yang berjaga, itu arahan langsung dari pemerintah," ujarnya. Hery menduga hal tersebut berkaitan dengan maraknya pembalakan liar yang sedang terjadi di sana.
Menurut Hery, memang lebih banyak orang Indonesia yang menyeberang ketimbang sebaliknya. Pemutusan jalan bukan kali pertama terjadi, sebelumnya beberapa kali Malaysia memutuskan jalan ke Tapak Mega. Biasanya, hal tersebut menjadi pukulan telak penduduk Kayan Hulu karena biasanya para penduduk belanja di Malaysia. "Tapi semenjak jalan dibuka tak terlalu berpengaruh, padahal dulu ketua adat sampai turun ke Malaysia untuk berunding," kata dia.
Perbatasan Long Nawang termasuk wilayah perbatasan yang terisolasi. Puluhan tahun tak ada akses jalan menuju desa ini dari kota besar, seperti Samarinda, Malinau, dan Tarakan. Dulu, mencapai Long Nawang hanya bisa melalui sungai dan udara. Baru tiga tahun lalu dibuka jalan hingga Samarinda. Sedangkan dari Tarakan, masih harus melewati jalur udara.
Tahun ini, pemerintah mulai serius membangun perbatasan. Hal ini seiring dengan salah satu butir dalam Nawacita--program prioritas pemerintahan Presiden Jokowi--yakni membangun dari pinggir. Hery dan Halik sempat mendengar rencana pemerintah membangun menara Base Transceiver Station (BTS) di perbatasan, tapi ia enggan berharap banyak. "Paling jadinya waktu kita sudah pindah," katanya.
TIKA PRIMANDARI