TEMPO.CO, Jayapura - Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo, dalam mengevakusi para korban pesawat Trigana Air Service yang jatuh di wilayah Oksibil, pihaknya menghadapi berbagai tantangan, misalnya masalah geografis, terutama soal ketinggian.
"Sebab bayangkan saja, kami nantinya akan melakukan aktivitas kegiatan fisik di ketinggian 85.000 feet,” katanya kepada wartawan di Bandara Sentani, Senin, 17 Agustus 2015.
Menurut Soelistyo, di daerah ketinggian seperti ini, intensitas udara rendah dan oksigen tidak terlalu rapat. Maka para anggota tim evakuasi harus melihat ini ketika melakukan aktivitas fisik.
Selain itu, tantangan lainnya, kata Soelistyo, adalah soal iklim dan cuaca. "Sebab di Oksibil, rata-rata siang hingga sore biasanya berkabut. Kemudian dengan ketinggian seperti ini masalah temperatur yang cukup dingin. Kita tahu tantangan itu. Makanya saya berharap kita bisa melihatnya untuk menggunakan tenaga yang ada dari berbagai unsur," ujarnya.
Soelistyo berharap semua bisa dikendalikan dan hari ini lebih diprioritaskan evakuasi para korban. "Jika nanti ditemukan para korban, maka akan dievakuasi ke dua posko taktis, yakni posko di Oksibil dan posko di Jayapura.
Untuk di Jayapura ada posko crisis centre di Trigana khusus keluarga korban, posko di Lanud Sentani berkaitan tugas evakuasi dan pencarian, serta posko di RS Bhayangkara khusus tim DVI untuk indentifikasi korban," katanya.
Pesawat dengan Trigana dengan nomor registrasi PK-YRN bernomor penerbangan IL-257 lepas landas dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT. Pesawat berpenumpang 54 orang tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Oksibil pukul 15.04 WIT.
Pukul 14.55 WIT, pesawat masih mengontak tower Oksibil. Namun saat tower mengirimkan pesan pada pukul 15.00 WIT, sudah tak ada lagi balasan.
Puing pesawat akhirnya ditemukan terbakar di lereng bukit daerah Oksok, Kabupaten Oksibil, Papua, pukul 08.37 WIT. Posisi puing berada di kemiringan 45 derajat.
Tim SAR melaporkan telah menemukan puing pesawat yang diduga reruntuhan pesawat milik Trigana Air di sekitar air terjun Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang. Saat ini upaya pencarian ditujukan ke lokasi temuan tersebut.
CUNDING LEVI