TEMPO.CO, Bandung - Pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 dikabarkan hilang kontak. Pesawat yang mengakut 54 orang itu lepas landas pada pukul 14.21 WIT, Minggu, 16 Agustus 2015, dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sebanyak 54 penumpang beserta awak pesawat Trigana Air yang dinyatakan hilang kontak pada Minggu 16 Agustus 2015. Pesawat yang dijadwalkan mendarat di Oksibiil masih dalam pencarian. Sebanyak 4 orang di antara penumpang adalah pegawai PT POS yang sedang melakukan tugas dinas di wilayah tersebut. Pihak PT POS Abu Sofyan membenarkan informasi tersebut.
"Ada 4 pegawai yang dinyatakan hilang dalam peristiwa pesawat Trigana Air itu. Mereka sedang melakukan tugas dinas dari PT POS," ujar Abu Sofyan kepala Hubungan Masyarakat PT POS Indonesia, saat dikonfirmasi Tempo melalui Telpon, Minggu 16 Agustus 2015
Keempat pegawai tersebut sedang melaksanakan tugasnya mengantar dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang akan diberikan pada 17 Agustus 2015. Sofyan menjelaskan, dana yang kemungkinan dibawa oleh keempat pegawai tersebut berjumlah Rp 6,5 Milyar untuk diserahkan kepada para penyimpan.
"Pihak kami masih mengkonfirmasi apakah benar pegawai kami membawa uang tunai, tapi kali dilihat ada untuk pembayaran, kemungkinan besar mereka memang membawa uang tunai," tutur Sofyan.
Sofyan menambahkan,jika uang tersebut turut hilang dalam peristiwa pesawat Trigana Air, PT POS sudah memberlakukan asuransi Cash in Transit. Adanya asuransi tersebut guna perlindungan atas uang yang dibawa dalam perjalanan.
"Kami menjamin, atas kehilangan. Jadi untuk penggantian tidak akan ada masalah atau terkendala. Karena sudah asuransi dari kami," kata Sofyan.
Terkait kecelakan yang menimpa pegawainya, ia berharap agar semua penumpang beserta awak pesawat segera di temukan dan bisa teridentifikasi. Sebab, salah satu pegawai yang turut dalam peristiwa tersebut adalah pegawai yang digantikan kepergiannya. Mengenai hal itu pihak PT POS masih melakukan konfirmasi kepada pihak terkait tentang identitas pegawainya.
"Ya kami masih melakukan konfirmasi tentang identitas pegawai kami, keempat pegawai kami berasal dari PT POS Indoneaia asal Papua dan salah satunya ada yang menggantikan tugas dari pegawai lain," ujar Sofyan.
DWI RENJANI