Andika mengatakan aksinya menghadang rombongan dilakukan karena mereka kecewa gagal melobi polisi yang bertugas di simpang itu agar menertibkan sesuai undang-undang lalu lintas. Malah polisi ancang-ancang melakukan pengamanan jalur secara manual dan tak mempedulikan lampu lalu lintas saat menyala merah untuk berhenti.
"Alasannya sudah ada instruksi telepon dari kepolisian pusat agar rombongan moge ini diamankan jalannya dan diperbolehkan terabas traffic light tanpa halangan," ujarnya menirukan.
Itu sebabnya Andika dan Elanto menduga para pengendara moge itu marah besar saat dicegat dengan sepeda, meskipun penghadangan itu dilakukan saat lampu merah.
"Mungkin para rombongan moge ini marah. Sudah bayar besar untuk diamankan, tapi di jalan dihadang," ujarnya.
Kemarahan rombongan ditunjukkan dengan cara-cara intimidasi yang memalukan. Misalnya saat seorang anggota rombongan berbadan besar dengan logat khas Jakarta keluar dari tengah kerumunan dan mendatangi Elanto dan Andika sambil membentak,
"Ini acara negara!" ujar pria yang terekam kamera Andika masih memakai helm dan berkacamata hitam itu.
Selanjutnya: Warga mendukung, polisi bersenjata waspada