Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

70 Tahun Merdeka, Warga 8 Desa Ini Merasa Diabaikan Negara

image-gnews
Waduk Jatiluhur. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Waduk Jatiluhur. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

Salah seorang tokoh masyarakat Sukasari, Dirman, mengatakan, selama 70 tahun Indonesia merdeka, pemerintah pusat abai terhadap kondisi memprihatinkan warga dan wilayah sebrang waduk Jatiluhur yang telah mengorbankan tanah, tenaga dan pikiran, air mata bahkan darah dalam pembangunan proyek waduk Jatiluhur di era Presiden Soekarno hingga dioperasikannya saat rezim Soeharto berkuasa dan presiden selanjutnya hingga Joko Widodo, sekarang.

Janji membangunkan jalan permanen di bibir pantai hingga tersambung ke Jatiluhur pada saat proyek pembangunan waduk serbaguna berlangsung di tahun 60-an hanya bualan belaka.

Karena, sampai sekarang janji itu pun tak direalisasikan. Waduk Jatiluhur yang memiliki pembangkit listrik, tak memberikan satu watt pun strumnya buat kepentingan warga Sukasari. "Kami malah dapat pasokan listrik dari PLN Karawang. Kan sangat ironis?"

Lalu, air waduk Jatiluhur yang menjadi pemasok air irigasi buat 240 ribu hektare lahan sawah di Pantura Jawa Baratair baku warga Jakarta dan industri di Karawang Bekasi, setetes pun tak dirasakan petani Sukasari. "Termasuk air baku buat air bersihnya, kami sama sekali tak kebagian," Dirman menumpahkan kekecewaannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dirman mengharapkan pemerintah pusat turun tangan ikut membantu Pemkab Purwakarta buat mendanai pembangunan infrastruktur jalan, air bersih, pertanian, pendidikan dan kesehatan sebagai kompensasi 70 Indonesia merdeka tetapi masih hidup dalam bekapan penderitaan. "Terus terang kami belum merasakan nikmatnya hasil kemerdekaan," ia menegaskan.

Ia mengungkapkan, meski jarak Sukasari berada berjarak dengan para pemangku kekuasaan negara di Jakarta, tetapi, kondisinya, nyaris sama persis dengan saudara mereka yang hidup di Provinsi Papua. "Sangat menyedihkan," Dirman lagi-lagi menyampaikan kesedihannya.

Selanjutnya: Apa kata Bupati Purwakarta?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Wawancara Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika di Kantor Bupati di Purwakarta, Jawa Barat, 9 Agustus 2022. TEMPO/Fardi Bestari
Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.


Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

8 Desember 2021

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Darat Magnitudo 3,4 Guncang Purwakarta

Sumber gempa berkedalaman 7 kilometer akibat aktivitas Sesar Cirata.


BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

16 Maret 2020

Ilustrasi gempa bumi
BMKG: Sesar Cirata Kembali Picu Gempa di Purwakarta

Gempa tektonik yang bersumber di darat kembali menggoyang sebagian Purwakarta, Jawa Barat. Kali kedua dalam lima hari.


Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

8 Maret 2019

Taman Sri Baduga Maharaja ini terletak di Kompleks Situ Buleud, Jalan Siliwangi Purwakarta Kota. (dok Pemda Purwakarta)
Taman Sri Baduga Purwakarta Cocok Jadi Tempat Ajang Internasional

Apa saja kelebihan Taman Sri Baduga Purwakarta, Jawa Barat, sehingga cocok sebagai tempat penyelenggaraan event berskala internasional?


Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

24 November 2017

Pelajar di Purwakarta harus terbiasa berolahraga sejak dini agar fisik kuat dan sehat.
Siswa Baru di Purwakarta Diwajibkan Bersepeda dan Jalan Kaki

Dedi akan memprioritaskan para pelajar yang bersekolah di wilayah perkotaan terlebih dahulu. Sebab, kondisinya sudah nyaman dengan trotoar yang bagus serta arus kendaraannya landai.


Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

24 November 2017

Upaya Merawat Kuliner Sate Maranggi
Pedagang Sate Maranggi di Desa Cirende Ketiban Pulung

Dedi mengatakan, sate maranggi itu sudah menjadi ikon kuliner Purwakarta yang sudah mendunia dan sudah dipatenkan. Penikmatnya pun mulai dari rakyat biasa hingga Presiden Joko Widodo.


Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

24 November 2017

Bupati Purwakarta ingin warga miskin bisa makan dengan nasi yang bagus. Program ATM telur dan daging juga akan segera dirilis.
Bupati Purwakarta: Keluarga Miskin Purwakarta Punya Stok Beras Melimpah

Kang Dedi mengaku senang dengan bergulirnya program ATM Beras Perelek. "Cita-cita kami untuk mensubsidi beras premium secara gratis melalui subsidi silang si kaya buat si miskin telah terlaksana dengan baik," ucapnya.


Air Mancur Sri Baduga Tak Berjoget untuk Sementara

18 September 2017

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta maaf kepada semua warga Purwakarta dan para pelancong luar daerah karena kenyamanannya untuk menonton air mancur berjoget terganggu.
Air Mancur Sri Baduga Tak Berjoget untuk Sementara

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta maaf kepada semua
warga Purwakarta dan para pelancong luar daerah karena
kenyamanannya untuk menonton air mancu


Mahyudin : Pancasila Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa

16 September 2017

Mahyudin: Pancasila Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa
Mahyudin : Pancasila Alat Perekat Menyatukan Anak Bangsa

Bung Karno menggali Pancasila dari budaya Indonesia.


FKUB DKI Belajar Soal Toleransi dan Keberagaman ke Purwakarta

13 September 2017

Di tengah ranking Jawa Barat yang sangat rendah, Kabupaten Purwakarta memiliki tingkat kerukunan umat beragama yang tinggi.
FKUB DKI Belajar Soal Toleransi dan Keberagaman ke Purwakarta

Di tengah ranking Jawa Barat yang sangat rendah, Kabupaten
Purwakarta memiliki tingkat kerukunan umat beragama yang
tinggi.