Dalam surat itu, kata Ali, dicantumkan secara rinci apa saja yang harus ditampilkan antara lain kostum delapan jenderal, barisan tokoh PKI, seperti DN Aidit, Nyoto, Letkol Untung, dan anggota PKI yang memegang celurit. "Kami menyesuaikan isi surat itu," katanya, Sabtu, 15 Agustus 2015.
Jika kostum tidak sesuai isi surat, Ali melanjutkan, akan mempengaruhi penilaian tim juri karnaval. Jika kostum tidak sesuai surat, nilai dikurangi. Begitu pula bila atribut yang ditampilkan tidak sesuai, nilai akan dipotong. "Bahkan dialog dalam drama teatrikal yang kami pentaskan, persis sama dengan film G30/SPKI, tidak ada yang diubah."
Ali menduga, masuknya tema pemberontakan PKI dalam acara karnaval kemerdekaan di Pamekasan karena tema besar panitia adalah ingin menampilkan cerita sejarah mulai dari perang melawan belanda hingga masa reformasi. Namun Ali mengakui, surat dari panitia dengan nomor 09PAN.HUT.2015 tidak diterima langsung dari panitia.
Surat tersebut sebenarnya undangan untuk Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Pamekasan tingkat SMP. Pengurus MKKS, kata Ali, lantas menunjuk sekolahnya untuk tampil mewakili MKKS dalam acara karnaval. "Kami kebagian nomor urut 6, tugasnya menampilkan pemberontakan G30SPKI," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Berita Menarik
Nih, Alasan Aurel Hermansyah Dicap Anak Durhaka oleh Haters
Mau Tahu Sikap Pacar yang Sebenarnya? Coba Lakukan Ini
Heboh Go-Jek: Bisa Dapat Rp 1 Juta per Hari, Sarjana pun Ada