TEMPO.CO, Bandung - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah Jawa Barat telah mengusulkan 11.731 narapidana yang mendekam di lembaga pemasyarakatan di daerah Jawa Barat untuk mendapatkan remisi Hari Kemerdekaan Indonesia ke-70.
"Dari sejumlah narapidana tersebut, sebanyak 480 napi langsung bebas," ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Jawa Barat, Agus, kepada Tempo, Sabtu, 15 Agustus 2015.
Agus mengatakan mereka yang diusulkan mendapat pengurangan hukuman itu telah memenuhi syarat untuk mendapatkan remisi, di antaranya berkelakuan baik dan telah menjalani masa pidana lebih dari 6 bulan. Selain itu, mereka telah membayar denda pidana. "Kalau sudah memenuhi syarat, kita akan usulkan," katanya.
Dari sejumlah narapidana yang mendapatkan remisi, di antaranya terdapat 155 narapidana korupsi yang masa hukumannya diusulkan untuk dikurangi. "Kalau untuk narapidana khusus (koruptor) itu, keputusannya ada di Kementerian Hukum dan HAM pusat," tutur Agus.
Di antara koruptor yang mendapatkan remisi, terdapat nama-nama beken seperti M. Nazaruddin dan Gayus Tambunan. Mereka masing-masing mendapatkan usulan 4 dan 5 bulan pengurangan masa tahanan.
Gayus merupakan terpidana kasus mafia pajak yang mendekam di LP Kelas 1 A Sukamiskin, Bandung, sejak 5 Juni 2012. Adapun Nazaruddin merupakan terpidana 7 tahun penjara dalam kasus korupsi dana pembangunan Wisma Atlet. Nazaruddin menghuni LP Kelas 1 A Sukamiskin, Bandung, sejak 10 Mei 2013 untuk menjalani hukuman 4 tahun 10 bulan penjara.
IQBAL T. LAZUARDI S.
