TEMPO.CO, Serang - Akibat sengketa pemilihan kepala desa, ratusan warga yang berasal dari dua kampung di Kecamatan Kramat Watu Kabupaten Serang, Banten, Sabtu dini hari, 15 Agustu 2015, terlibat bentrok. Akibat bentrokan tersebut, beberapa rumah dan warung milik warga mengalami kerusakan. Bentrokan sendiri dipicu salah satu calon kepala desa yang disung kalah, sehingga menyulut emosi dari para pendukung.
Bentrokan ratusan warga yang berasal dari Kampung Kejayan dan Kampung Pejaten, Desa Pejaten Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Banten ini terjadi di Jalan Raya Serang–Cilegon kilometer 8. Selain saling melempar batu dan botol, warga juga membakar ban di tengah jalan.
Banyaknya warga yang terlibat bentrokan membuat ratusan aparat kepolisian dari Polres Serang, dan Satuan Brimob Polda Banten, yang diterjunkan ke lokasi bentrokan, tampak kesulitan untuk menenangkan warga.
Akibat bentrokan tersebut, beberapa rumah dan warung mengalami kerusakan akibat lemparan batu. Sejumlah warga juga terpaksa diungsikan akibat ketakutan akan terjadinya bentrokan susulan.
Untuk menghindari terjadinya bentrokan susulan, sejumlah aparat kepolisian langsung menyisir ke rumah warga di dua kampung yang teribat bentrokan. Polisi pun memaksa warga untuk masuk ke dalam rumah agar tidak memicu terjadinya bentrok susulan.
Bentrokan yang melibatkan ratusan warga di dua kampung ini dipicu oleh sengketa pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Pejaten. Kurtubi, salah seorag warga, mengatakan, ratusan warga yang berasal dari Kampung Kejayan tidak terima calon yang mereka usung kalah dari calon lain yang berasal dari Kampung Pejaten, Desa Pejaten sehingga menyulut emosi dari para pendukung calon kepala desa yang kalah.
Sementara itu, Kapolres Serang, AKBP Nunung Saifuddin, yang datang ke lokasi kejadian, langsung mendatangi dua calon yang kepala desa yang saling bersaing dalam pemilihan kepala desa. Menurut Kapolres, pihak kepolisian berencana akan mempertemukan dua pihak yang bertikai, agar bentrokan tidak terulang.
Polres Serang dan Pemda Serang, kata Nunung Saifuddin, juga berjanji akan ikut membantu memperbaiki sejumlah rumah warga yang rusak akibat bentrokan. Tidak ada korban jiwa dari bentrokan yang melibatkan dua kampung tersebut, namun beberapa rumah milik warga rusak akibat aksi tersebut.
Untuk menghindari terjadinya bentrokan susulan tiga ratus anggota kepolisian dari Polres Serang dan Brimob Polda Banten bersiaga di perbatasan dua kampong tersebut hingga suasana kondusif.
DARMA WIJAYA
SIMAK JUGA:
Eksekusi Ricuh, Warga Menyerang Polisi dengan Panah dan Batu
Anggota Klub Motor Polrestabes Bandung Tewas Dikeroyok
Rano Karno Dilantik sebagai Gubernur Banten, Langsung Didemo Mahasiswa