TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono enggan berkomentar banyak ihwal perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo. Ketua Umum Partai Demokrat itu meminta masyarakat memberi kesempatan kepada Jokowi untuk menjalankan tugas dan kewenangannya, termasuk merombak Kabinet Kerja. "Kita beri kesempatan, ya," ujar SBY setelah menggelar pertemuan dengan belasan follower-nya di Restoran Bale Raos, kompleks Keraton Yogyakarta, Jumat petang, 14 Agustus 2015.
SBY berasumsi baik atas perombakan kabinet Jokowi yang terhitung cepat karena belum genap setahun dilantik. "Asumsi saya baik, tujuan reshuffle Pak Jokowi itu mudah-mudahan membawa perubahan yang lebih baik," ucap SBY, yang tak menjelaskan lebih jauh soal perubahan yang dimaksud.
SBY sebelumnya tak tampak dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dihadiri Jokowi di Senayan, Jumat pagi, 14 Agustus 2015. SBY tiba di Yogyakarta pada Jumat subuh dengan kereta malam dari Jakarta. Pagi harinya, SBY dan istrinya, Kristiani Herawati dikabarkan, berziarah ke makam mertuanya, Sarwo Edhi Wibowo, di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kemudian, pada malam harinya, dia menggelar pertemuan atau kopi darat (kopdar) dengan follower atau pengikutnya di media sosial.
Kopdar tersebut tidak hanya diikuti follower SBY, tapi juga pengikut istrinya, yang aktif di media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram. Mereka yang hadir di Bale Raos tersebut berasal dari Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah. "Setiap singgah di berbagai kota, saya dan Ibu Ani punya tradisi selalu bertemu dengan follower," tutur SBY seusai pertemuan.
Adapun Putut Wiryawan, Wakil Ketua Partai Demokrat DIY, mengatakan SBY akan menjadi juru kampanye dalam pilkada di Purworejo. "Pak SBY rencananya kelak hadir sebagai juru kampanye dalam pemilihan kepala daerah di Purworejo. Mungkin juga konsolidasi soal itu," ujarnya. Dalam pilkada Purworejo, Demokrat memiliki kader yang maju sebagai calon bupati, Agus Bastian.
PRIBADI WICAKSONO