TEMPO.CO, Sleman - Penyelengaraan Jogja Travel Mart 2015 akan diikuti banyak agen perjalanan dari luar dan dalam negeri. Bahkan, agen dari Amerika Serikat, Belanda dan Australia yang sebelumnya belum pernah ikut, kaki ini mereka bergabung dalam acara ini, 23-26 Agustus 2015.
"Selebihnya dari Singapura terdiri dari 15 agen, Thailand 32 agen dan 2 jurnalis, Malaysia 25 agen, China, Filipina dan selebihnya adalah buyer domestik yang kebanyakan menangani inbound," kata Ketua Jogja Travel Mart 2015, Fadli Fahmi Ali, Sabtu, 15 Agustus 2015.
Perhelatan untuk memasarkan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta ini sinergi antara Dinas Pariwisata, Asia dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia. Temanya adalah “Celebrate the Diversity”.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bisnis bagi penjual jasa wisata kepada agen-agen yang akan membeli paket-paket wisata. Paket wisata yang menonjol di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya masih menjadi andalan. Seperti Candi Ratu Boko, Prambanan dan Borobudur.
Namun, banyak juga wisata lain seperti wisata keraton, museum, wisata alam dan lainnya yang sudah dikemas sedemikian rupa untuk menarik para wisatawan. Jika ingin tahu detail wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, di ajang yang dipusatkan di hotel Alana, Jalan Palagan inilah akan disajikan secara komplit paket wisata beserta harganya.
"Jogja Travel Mart merupakan satu satunya ajang travel mart Internasional yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Fadli.
Jogja Travel Mart kali ini merupakan gelaran keenam. Selama 5 tahun keberadaan kegiatan telah berhasil mengundang 620 buyers (para agen wiaata) dari berbagai negara dan 338 sellers (penyedia jasa wisata) dari area Yogyakarta dan sekitarnya.
Banyak agenda yang diperuntukkan bagi para buyer dan seller paket wisata. Di antaranya Welcome Dinner yang akan diadakan pada tanggal 23 Agustus 2015 di area Candi Ratu Boko, B2B ( One –on – One ) networking meeting yang akan diadakan pada tanggal 24 Agustus 2015. Pengenalan perjalanan wisata menggunakan pendekatan baru dengan mengkombinasikan metode round robbin dan appointment basis meeting. Konsep yang akan dilakukan adalah B2B (business to business) Networking Meeting akan diawali dengan dipertemukannya para buyer dan seller dengan metode bertatap muka singkat.
Mereka saling memperkenalkan produk dan jasa masing-masing, kemudian apabila merasa memiliki kecocokan maka mereka diberikan kesempatan untuk membuat jadwal untuk membicarakan bisnis lebih dalam.
"Agar pembicaraan bisnis yang dilakukan lebih fokus dan bisa mengakomodir keragaman kepentingan dari para buyer maupun seller," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Aris Riyanta menyatakan, adanya perhelatan ini yang pasti adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Begitu pula untuk meningkatkan tingkat hujan hotel, semakin larisnya kuliner dan yang berhubungan dengan dunia wisata.
"Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan juga upaya untuk menambah lenght of stay (lama tinggal) di hotel," kata dia.
Muh Syaifullah