TEMPO.CO , Makassar: Anti Corruption Committee Sulawesi Selatan dan Transparency International Indonesia meminta panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mencoret empat nama dari 19 nama yang dinyatakan lolos seleksi. "Keempat orang itu dicurigai memiliki aliran dana tak wajar di rekeningnya," kata Wakil Ketua ACC, Abdul Kadir Wokanubun, Jumat, 14 Agustus.
Kadir menuturkan temuan itu berdasarkan hasil penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Keempat orang itu terindikasi memiliki kadar penyimpangan yang sangat jelas sehingga bila mereka diloloskan maka kinerja panitia seleksi akan tuai sorotan.
Menurut Kadir, panitia harus menjelaskan secara terbuka ke publik tentang alasan mereka meloloskan calon pimpinan KPK tersebut. Termasuk alasan mengeyampingkan temuan PPATK dan temuan masyarakat sipil.
Kadir mengatakan para pimpinan KPK harus betul-betul bersih dan komitmen terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi. Selain itu tidak berafiliasi baik ke kelompok partai politik, bisnis, dan kelompok-kelompok lainnya yang rentan terjadinya konflik kepentingan. "Pansel harus lebih hati-hati menyeleksi para capim KPK," kata Kadir.
Peneliti ACC Sulawesi Selatan, Wiwin Suwandi menambahkan dari hasil seleksi sementara, ada kecenderungan pihak panitia tengah terjebak dalam skenario pelemahan KPK dengan memasukkan orang yang bermasalah. Slogan independensi, transparansi, akuntabel, dan bersih dari pesanan pihak tertentu, harus dilaksanakan panitia.
Panitia, kata dia, semestinya bisa mengerti keresahan publik. Pemberantasan korupsi ini tidak boleh dipertaruhkan di meja perjudian kekuasaan untuk memenangkan dan menguntungkan pihak tertentu yang akan menggerogoti kelembagaan dan kinerja KPK. "Pansel harus lebih profesional dalam bekerja dengan memangkas orang-orang titipan," ujar dia.
Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Destry Damayanti, menanggapi positif kritikan yang dilayangkan para pegiat anti korupsi tersebut. "Ini akan jadi bahan pertimbangan kami," kata Destry kepada Tempo via seluler.
Destry menuturkan terkait adanya temuan PPATK itu, pihaknya masih akan melakukan pendalaman. Menurut Destry, bisa saja dana itu diperoleh dari hasil yang wajar seperti bisnis atau usaha lainnya. Dia menjamin panitia akan bekerja semaksimal mungkin untuk menghasilkan pimpinan KPK yang bersih sesuai keinginan publik. "Proses seleksi masih berjalan," ujar dia.
AKBAR HADI