TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh mengatakan kritik Presiden Joko Widodo terhadap media merupakan hal yang baik. Pemilik Media Group tersebut melihatnya sebagai sebuah respons dari seorang kepala negara.
"Justru ini yang kita butuhkan," kata Paloh di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2015.
Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Joko Widodo mengkritik kebebasan media yang saat ini mulai tak terkontrol. Menurut dia, media massa kini hanya fokus mencari rating dan tidak mementingkan fungsi memandu publik.
"Media juga hanya mengejar rating dibanding memandu publik untuk meneguhkan nilai-nilai keutamaan dan budaya kerja produktif," kata Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan jelang HUT Kemerdekaan RI ke-70 di ruang sidang paripurna I DPR, Jumat, 13 Agustus 2015.
Menyikapi kritik itu, kata Paloh, media harus melakukan introspeksi. "Memang benar rata-rata media saat ini mencari rating, bahkan terkadang melupakan aspek dan nilai," kata dia.
Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa membahayakan. Apalagi fungsi media saat ini tak hanya sebagai alat informasi tapi juga pilar keempat di luar eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Bahkan menurutnya, tanggung jawab pembangunan karakter bangsa juga tergantung media.
Meski begitu, Paloh menilai dinamika media yang ada di dalam negeri masih tergolong wajar. Kebebasan pers berjalan masih berjalan sesuai koridor.
FAIZ NASHRILLAH