TEMPO.CO, Bandung - Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha mengklaim, harga daging ayam yang kini melambung diperkirakan baru bergerak turun sepuluh hari lagi. “Menurut peternak sepuluh hari lagi sudah aman,” kata dia di Bandung, Jumat, 14 Agustus 2015.
Menurut Doddy, harga daging ayam yang melambung saat ini disebabkan pasokan peternak turun. “Sekitar 40 persen turunnya, sementara permintaan tidak kurang,” kata dia.
Doddy mengatakan, ayam yang masuk ke pasaran saat ini masih rangkaian pengiriman paket untuk kebutuhan Lebaran. Saat puncak arus mudik, pemasok bibit ayam atau day old chicken (DOC) enggan memasok 100 persen kebutuhan peternak gara-gara Hari Raya Lebaran. “Terkait macet dan pegawai yang sudah pulang,” kata dia.
Menurut Doddy, bibit ayam yang masuk untuk menggantikan pengiriman ayam yang dilepas untuk pasar saat Lebaran itu hanya separuhnya. “Ini masih imbas Lebaran,” kata dia.
Doddy mengaku, situasi pasokan bibit ayam sudah kembali normal. Kendati demikian, pasokan ayam ke pasar masih menunggu sepuluh hari lagi untuk mengimbangi permintaan konsumsi. “Tunggu sepuluh hari, berikutnya akan stabil,” kata dia.
Menurut Doddy, setelah pasokan kembali normal, harga akan otomatis turun. “Sekarang harga di pasar rata-rata Rp 38 ribu per kilogram, kalau di peternak Rp 20 ribuan per kilogram berat hidup,” kata dia.
Pantauan perkembangan harga komoditas harian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mencatat harga daging ayam hari ini, 14 Agustus 2015, di lima pasar tradisional di Kota Bandung berkisar Rp 39-40 ribu per kilogram. Sepekan sebelumnya harga daging ayam di lima pasar tradisional di Kota Bandung berkisar Rp 35-38 ribu per kilogram.
AHMAD FIKRI