TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Panitia Seleksi Pimpinan KPK Destry Damayanti mengakui pihaknya masih mendalami empat dari 19 nama yang dicurigai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Saat ini Tim Pansel KPK masih bekerja sama dengan lembaga independen untuk mendalami dugaan rekening mencurigakan para calon pimpinan (capim).
"Memang ternyata ada empat nama bermasalah yang lolos seleksi tahap IV kemarin, makanya saat ini kami masih proses tracking nama tersebut. Proses tracking informasi yang mendetail oleh pihak independen seperti ICW (Indonesian Corruption Watch), kepolisian, dan yang lain yang tergabung di grup koalisi," kata Destry saat dihubungi Tempo, Jumat, 14 Agustus 2015.
Berdasarkan hasil penelusuran PPATK, sepuluh dari 48 nama yang lolos tahap III memiliki rekening mencurigakan. Lalu empat dari sepuluh nama tersebut terjaring menjadi 19 capim hasil seleksi tahap IV. Destry mengaku Tim Pansel KPK berhati-hati mempertimbangkan laporan PPATK.
"Kami masih mempertimbangkan, karena yang disebut mencurigakan bukan berarti sepenuhnya ada masalah. Bisa jadi dia seorang pengusaha yang biasa transaksi ratusan juta hingga miliaran. Itu yang sedang kita kejar," ujar Destry.
Rencananya, akan dilaksanakan tahap tes kesehatan dan wawancara 19 capim itu pada 24-26 Agustus mendatang. Waktu yang tersisa akan digunakan untuk melacak berbagai informasi, tidak hanya keuangan, tapi juga beberapa hal lainnya. "Administrasinya juga kita tracking, misalnya kenapa KTP berbeda dengan tempat tinggal, lalu juga masalah personal, dan kinerja," kata Destry.
Ia mengaku berbagai temuan yang diterima Tim Pansel KPK akan dipertimbangkan secara mendalam. "Temuan itu banyak dari berbagai pihak, tidak bisa diterima begitu saja, masih harus kami tracking secara independen," kata Destry.
NIBRAS NADA NAILUFAR