TEMPO.CO, Makassar - Aksi komplotan begal di Makassar semakin berani. Brigadir Dua Erwin, personel Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, menjadi korban aksi tersebut. Anggota Direktorat Samapta Bhayangkara Polda Sulawesi Selatan dan Barat ini dibuntuti komplotan begal lalu dipanah pada bagian punggung dan lengan kanan. ”Ini murni upaya pembegalan. Kami sedang selidiki kasus dan kejar pelakunya,” kata Kepala Polsek Rappocini Ajun Komisaris Muari, Jumat, 14 Agustus 2015.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, pukul 00.45 Wita. Saat itu, Muari menjelaskan, Erwin hendak kembali ke rumah rekannya, Brigadir Dua Fatimah Wulandari, anggota Polres Takalar, di Jalan Tidung, karena ada barang yang tertinggal.
Ketika tiba dan memarkir sepeda motor di depan rumah Fatimah, Erwin langsung dipanah. Beruntung, rekannya itu melihat kejadian tersebut dan langsung berteriak. Teriakan Fatimah mengundang warga lain. Komplotan begal panik dan langsung kabur. Erwin dilarikan ke Rumah Sakit Grestalina. Satu jam kemudian, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dirawat.
Sejauh ini, Muari mengatakan, penyidik Polsek Rappocini baru memeriksa seorang saksi, yakni Fatimah. Dari pengakuan rekan korban itu, diketahui para pelaku begal berjumlah empat orang yang mengendarai dua sepeda motor. Polisi telah mengidentifikasi ciri-ciri salah seorang pelaku. ”Orangnya pendek dan kurus. Kami masih periksa saksi-saksi lainnya,” ujar Muari.
Polisi terus mengungkap kasus percobaan pembegalan terhadap anggota Korps Bhayangkara ini. Keterangan saksi dijadikan petunjuk guna mengungkap para pelaku begal yang dianggap meresahkan masyarakat Makassar. Muari mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap ancaman kejahatan di jalanan, kendati polisi berusaha meminimalisasinya dengan melakukan patroli.
Kasus penganiayaan terhadap polisi bukan kali pertama terjadi. Kasus penganiayaan polisi lainnya yang pelakunya belum tertangkap terjadi di Pasar Kerung-kerung, Jalan Maccini Gusung, Makassar, Selasa, 12 Agustus 2015. Brigadir Hamdy Oesman ditikam oleh warga setempat bernama Balanda, saat menangkap Leman alias Surya, penadah barang curian yang tengah pesta sabu. Hamdy ditikam menggunakan anak panah pada bagian lengan dan betis.
Kepala Polsek Makassar Komisaris Sudaryanto mengatakan, masih mengejar pelaku penikaman beserta sindikat penadah pencurian sepeda motor dan tindak pidana narkotika dalam penggerebekan lalu. Beberapa pelaku disebutnya sudah diketahui identitasnya dan masih dikejar.
TRI YARI KURNIAWAN