TEMPO.CO, Kupang - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kabupaten, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat dinihari, 14 Agustus 2015, terbakar.
Kebakaran ini diduga berasal dari api batu bara yang sedang menyala sehingga merusak konveyor atau aliran batu bara ke pembangkit listrik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun kerugiannya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Petugas PLN yang bertugas berupaya memadamkan dan melokalisasi api agar tidak membakar seluruh area PLTU yang memasok listrik untuk wilayah Kota dan Kabupaten Kupang itu.
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 04.00, setelah sejumlah pemadam kebakaran di kerahkan ke lokasi kebakaran. "Kebakaran dipicu pembakaran batu bara yang memercik api hingga membakar konveyor," kata General Manager (GM) PLN Wilayah NTT Ricard Safkaur kepada Tempo.
Terbakarnya konveyor ini mengakibatkan dua mesin PLTU akan dimatikan sambil menunggu perbaikan. Akibatnya, pasokan listrik untuk Kota Kupang akan mengalami gangguan. Pada siang hari, pihaknya akan mengurangi beban sebesar 1,5 megawatt dari beban puncak 40 MW.
Sedangkan pada malam hari, pemadaman sebesar 10-12 MW dengan durasi waktu tiga-empat jam. Ricard meminta pengertian masyarakat atas terjadinya musibah ini. "Sudah pasti akan ada pemadaman bergilir, sambil menunggu perbaikan."
YOHANES SEO