TEMPO.CO , Mojokerto – Pasca pembacokan bakal calon bupati Lamongan dari jalur perseorangan, Kepolisian Resor Mojokerto melakukan pengamanan di rumah masing-masing bakal calon bupati dan wakil bupati yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Ini sudah tugas polisi dan sebagai langkah antisipasi agar kejadian di Lamongan tidak terjadi di Mojokerto,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Budi Santoso, Kamis 13 Agustus 2015.
Polisi menempatkan lima personil di masing-masing rumah bakal calon bupati dan wakil bupati. “Kami tempatkan anggota reskrim dan intelijen di rumah masing-masing bakal calon,” kata Budi. Jika para bakal calon sudah ditetapkan jadi calon oleh KPU pada 24 Agustus 2015 nanti pengamanan akan ditingkatkan menjadi pengamanan melekat.
Saat ini ada tiga pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Mojokerto yang sudah mendaftar. Dua pasangan diusung partai politik (Parpol) dan satu pasangan dari jalur perseorangan. Dua pasangan yang diusung Parpol adalah pasangan Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi dan Choirunnisa (Nisa)-Arifudinsyah. Mustofa dan Nisa adalah Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto periode 2010-2015. Kini mereka pecah kongsi dan kembali mencalonkan dengan pasangannya masing-masing. Sedangkan pasangan dari jalur perseorangan adalah Misnan Gatot-Rahma Shofiana.
Mustofa-Pungkasiadi diusung tujuh parpol antara lain Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sedangkan Nisa-Arifudinsyah diusung empat parpol antara lain Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Bulan Bintang (PBB). “KPU masih melakukan verifikasi syarat calon dan menunggu hasil tes kesehatan para calon,” ujar Ketua KPU Kabupaten Mojokerto Ayuhanafiq.
Potensi kerawanan Pilkada Kabupaten Mojokerto cukup tinggi mengingat pada Pilkada tahun 2010 lalu terjadi kerusuhan berupa aksi pembakaran sejumlah mobil yang diparkir saat penyampaian visi dan misi calon di gedung DPRD Kabupaten Mojokerto. Aksi tersebut diduga dilakukan pendukung bakal calon yang gagal memenuhi syarat kesehatan sebagai calon.
ISHOMUDDIN