TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan pembangunan kawasan terpadu Dewan Perwakilan Rakyat pada Jumat, 14 Agustus 2015. Kawasan tersebut akan terdiri atas museum, alun-alun demokrasi, perpustakaan, pusat kajian legislasi, dan gedung baru anggota Dewan.
Rencananya, Jokowi akan menandatangani batu prasasti pembukaan kawasan setelah berpidato tiga kali berturut-turut dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Daerah. Acara tersebut selesai sekitar pukul 15.20 WIB.
Siang ini, seluruh pimpinan DPR, MPR, dan DPR meninjau persiapan rangkaian agenda besok. Di museum parlemen, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menunjukkan sejumlah koleksi kursi antik, palu, risalah rapat, dan foto pimpinan DPR terdahulu.
"Kalau ada space lagi, akan kami tambah koleksi Dewan lain, seperti koleksi Pak Fadli Zon," ucap Fahri Hamzah, Kamis, 13 Agustus 2015.
DPR merencanakan pembangunan kawasan parlemen sejak awal tahun ini. Fahri, yang juga Ketua Implementasi Reformasi Parlemen, menuturkan pembangunan tersebut cukup mendesak. “Reformasi DPR adalah kebutuhan zaman yang harus dipikul DPR periode ini," katanya.
Pembangunan kawasan DPR ini memakan biaya Rp 124 miliar. Menurut Fahri, sebagian dana pembangunan diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 yang notanya akan dibacakan dalam rapat paripurna besok.
Setelah RAPBN selesai diteken, Jokowi segera meneken prasasti pembangunan gedung baru DPR.
PUTRI ADITYOWATI