TEMPO.CO, Karanganyar - Detasemen Khusus 88 Antiteror, Densus 88, menggeledah tiga lokasi di Surakarta, Kamis, 13 Agustus 2015. Setelah itu, tim bergerak ke Karanganyar untuk menggeledah sebuah rumah kos. Mereka menemukan sejumlah bom rakitan yang siap ledak.
Hanya saja, polisi masih enggan menyebut jumlah serta daya ledak dari bom yang diketemukan itu. "Besok akan dijelaskan langsung oleh Divisi Humas Polri," kata salah satu perwira di Densus 88, Komisaris Besar Ibnu Suhendro, saat ditemui di lokasi penggeledahan.
Dia menyebut bahwa benda-benda yang ditemukan itu juga terhubung dengan tiga lokasi penggeledahan lain yang dilakukan di Surakarta. Temuan tersebut juga terkait dengan penangkapan tiga terduga teroris yang ditangkap sehari sebelumnya. (Baca: Terduga Teroris Ditangkap di Solo, Ada Atribut ISIS)
Menurut Ibnu, para terduga teroris itu telah merangkai sejumlah bom rakitan. "Proses perakitan dilakukan di counter seluler yang berada di Sangkrah, Surakarta," katanya. Sedangkan rangkaian bom yang sudah jadi lantas disimpan di rumah kos tersebut.
Menurut kepala dusun setempat, Haryono, kamar kos tersebut disewa oleh seseorang dalam tiga hari terakhir. "Sudah dibayar tapi belum ditinggali," katanya. Saat membayar, penyewa juga meminta kunci serta memasukkan beberapa barang ke dalam kamar kos itu.
Dia juga mengatakan pemilik kos sempat meminta identitas para penyewa itu. "Penyewa sempat memberikan tapi diambil lagi dengan alasan akan difotokopi," katanya.
Lokasi di sekitar rumah yang digeledah memang banyak digunakan untuk kos. Penyewanya adalah para buruh pabrik lantaran tempat itu berada tidak jauh dari kawasan industri Kebakkramat, Karanganyar. "Harga sewa kos di sini Rp 150 ribu untuk satu bulan," kata Haryono.
Sebelumnya, tim Densus 88 menangkap tiga orang di Surakarta yang diduga terkait dengan jaringan teroris. Mereka adalah Sugiyanto, Yuskarman, dan Ibad.
AHMAD RAFIQ